Headlinelampung.com, MESUJI--Taman Keanekaragaman hayati (Kehati) merupakan obyek wisata di kabupaten Mesuji yang berlokasi di desa Mekar Jaya kecamatan Tanjung Raya kabupaten Mesuji yang memiliki luas lebih kurang 10 hektar.Pasca hasil panen petani menurun berdampak pada berkurangnya pengunjung taman Kehati.
Kepala UPTD Taman Ke Hati Rama Dewantara menjelaskan sebagian besar pengunjung taman Ke Hati merupakan masyarakat Mesuji sendiri yang lebih besar petani, jadi ada dampak dari penurunan hasil panen terhadap minat wisata, karna wisata itu merupakan kebutuhan sekunder.
“Kemarau berdampak pada hasil panen petani jadi menurun dan otomatis berdampak pada minat masyarakat untuk berwisata,” jelas Rama kepada Radar Tuba di taman Ke Hati, Selasa (17/9).
Dia berharap taman Ke Hati mampu menjadi nilai jual dari kabupaten Mesuji, terlebih Mesuji merupakan kabupaten terjauh dari pusat ibukota provinsi Lampung dan untuk masuk ke taman kehati cukup membayar tiket sebesar Rp.10.000 saja.
“Dengan hanya 10 ribu masyarakat dapat menikmati fasilitas taman kehati yaitu 5 kolam pemandian (water Park),sarana fitness, taman bermain anak, taman satwa, musholla, toilet dan kantin. Serta dilengkapi dengan arena fitnes, gedung serbaguna (GSG), aula terbuka juga penginapan,” terangnya.
Jenis satwa yang berada di taman kehati pun beraneka ragam, diantaranya kuda, ular, buaya, rusa, berbagai jenis burung, kura-kura dan dan lain sebagainya.
Rama menjelaskan Taman kehati diresmikan pada tanggal 12 April 2017,
Sejak saat itu setiap hari besar seperti hari raya dan hari besar nasional taman kehati menjadi salah satu pilihan berlibur masyarakat Lampung serta pengunjung yang berasal dari provinsi tetangga seperti dari Sumatera Selatan.
“Taman kehati cukup bersaing untuk pilihan berlibur di hari besar dan libur hari raya, terbukti terjadi pelonjakan pengunjung yang cukup besar pada waktu-waktu tersebut” jelasnya.
Didalam Taman Ke Hati terdapat Jenis satwa yang beraneka ragam, diantaranya kuda, ular, buaya, rusa, berbagai jenis burung, kura-kura dan dan lain-lain.Kondisi cuaca kemarau juga berdampak terhadap kesulitan mencari pakan satwa.
“Hewan rusa kita itu pakannya rumput yang di arit kan, jadi rumput di daerah kita sudah mulai habis, kita harus mencari rumput lebih jauh untuk saat sekarang” imbuhnya.
Menurutnya saat ini tumbuhan di sekitar taman kehati pun mengalami kekeringan akibat tidak adanya hujan, dia menyikapinya dengan bekerja sama dengan damkar untuk menyiram tumbuhan, serta menggunakan pompa air yang dimiliki.
Untuk lebih memperkenalkan taman kehati sediri Rama mengakui perlunya kerja sama dengan pihak ketiga agar taman kehati di kenal di seluruh Indonesia, salah satunya yang sedang diupayakan yaitu dengan menggandeng club mobil untuk melaksanakanw jambore nasional (jamnas) di Taman Ke Hati.
“Ya berbagai upaya tengah kita lakukan agar taman Ke Hati bisa lebih dikenal .Saat ini ada tiga opsi di propinsi Lampung untuk lokasi jamnas dari Avanza club, salah satunya di tempat kita, kita berharap Taman kehati nantinya yang terpilih menjadi tempat pelaksanaan acara tersebut,” pungkasnya (Cw1/mis)