Headlinelampung.com, LAMPUNG BARAT – Penyebab kebakaran lahan padang ilalang di kawasan wisata panas bumi danau asam, Pekon sukamarga, Kecamatan Suoh, Kabupaten Lampung Barat (Lambar) hingga kini belum terungkap.
Anggota DPRD Lambar Dapil Suoh, Sugeng Hari Kinaryo menyebutkan jika kemungkinan besar kebakaran tersebut karena faktor alam.
“Di Sekitar kawasan tersebut memang tanahnya mengandung api. Karena saat kemarau panjang batu yang di sekitar panas bumi itu ada sumber api nya, batu dengan batu saja bisa mengandung api, dan membakar savana yang ada di lokasi,” kata Sugeng melalui sambungan selulernya, Selasa (08/10).
Sugeng menjelaskan jika dalam setiap tahun di lokasi tersebut selalu terjadi kebakaran. “Kalau menurut saya kebakaran itu bukan karena puntung rokok, atau disengaja oleh oknum manusia, kalau pengalaman saya selama di suoh memang sumber api dari panas bumi yang mengakibatkan savana itu terbakar,” jelas Sugeng.
Hal yang sama juga disampaikan Amri, Kabid TNBBS, dirinya mengaku jika penyebab kebakaran tersebut kemungkinan besarnya karena faktor alam bukan ulah manusia apalagi disengaja oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, namun meski demikian pihaknya masih terus melakukan lidik untuk mengetahui pasti penyebabnya apa.
Ditanya apakah ada kemungkinan kebakaran tersebut disebabkan oleh oknum orang dalam TNBS dengan alasan untuk menghabiskan anggaran yang ada, Amri menepik bahkan siap mengajukan pemecatan dengan pihak kementrian jika sampai hal itu terbukti.
“Jika hanya karena alasan untuk menghabiskan anggaran itu tidak masuk akal, karena sistem anggaran penanganan kebakaran itu namanya dana Onkol, baru bisa diusulkan jika terjadi musibah kebakaran hutan. Dan anggaran itu sedikit, hanya 4 juta per 100 hektarnya, itu untuk uang solar dan sudah termasuk uang makan minum petugas nya juga. Jadi itu sangat tidak mungkin, tidak masuk logika,” ungkap Amri.
“Jadi jika ada yang mengatakan untuk menghabiskan anggaran, saya tidak setuju, itu fitnah. Kalau itu anggota saya akan saya ajukan ke kementerian untuk dipecat. Tapi rasanya tidak mungkin, masa iya rela mengorbankan jabatan apalagi jika dia PNS hanya karena uang 4 juta, itupun untuk keperluan bukan untuk pribadi,” Pungkasnya. (Hendri)