Headlinelampung, Tanggamus – Setelah lebih dari empat bulan kemarau panjang jelang musim hujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tanggamus mulai antisipasi tanggap bencana. Dampak dari musim kemarau, membuat tandus tanah pegunungan dan rentan terjadi bencana, Senin, 21/10/2019.
Menurut Ediyan M Toha kepala pelaksana BPBD kabupaten tanggamus menjelaskan, Antisipasi dalam menghadapi perubahan iklim dari musim kemarau kemusim hujan telah memberikan surat edaran ke masyarakat melalui camat.
“Kami telah melayangkan surat kepada kepala pekon melalui camat agar disampaikan kemasyarakat menghimbau, terutama supaya tidak membuang sampah sembarangan di sungai atau membuang dialiran yang dilalui air hujan. Dan juga menanamkan kebersihan dimasyarakat, dengan jalan bergotong royong membersihkan tempat mereka, masing- masing”.
Lanjutnya,” adapun daerah yang rawan bencana yaitu kecamatan Cukuh Balak, Kelumbaimyan, Kelumbaimyan Barat, Limau, Wonosobo, Semaka, Bandar Negeri Semuong, Kota Agung , Bulok Sukamara Dan Kecamatan Pugung. Itu yang sangat rawan sekali dalam menghadapi perubahan iklim”. Terangnya Ediyan
Ditempat yang sama Maryani sekertaris BPBD kabupaten tanggamus mengeluhkan kurangnya sarana bantu angkut ekskavator seperti Truk Trailer.
“Peralatan pendukung didalam melaksanakan penanganan bencana sebetulnya BPBD kabupaten Tanggamus masih ada kekurangan selain kita mempunyai ekskavator tapi belum mempunyai trailer untuk mengangkut ekskavator. ketika ada longsor tiba-tiba kita harus mencari trailer yang tidak gampang kita cari dikabupaten Tanggamus”.ucapnya
Dengan kurangnya fasilitas pendukung peralatan dalam menangani bencana sekertaris BPBD berharap ke pemerintah agar memberi bantuan trailer ke BPBD kabupaten Tanggamus.
“Kita berharap kedepan kepala daerah juga memperhatikan untuk pengadaan trailer untuk kabupaten tanggamus. Kalau untuk personal kita sudah punya team reaksi cepat (TRC) dan unit reaksi cepat (URC) yang bisa meluncur begitu terjadi bencana.”
Masih dengannya, ” saat ini BPBD kabupaten tanggamus sudah memiliki satu ekskapator yang di beli dari anggaran pemerintah daerah, terimakasih kepada kepala daerah namun masih dirasa kurang. karna wilayah kita 50% itu beresiko banjir dan longsor. Kita pernah mengalami dalam satu malam terjadi 10 kecamatan itu mengalami longsor dan banjir sekaligus kita berharap ada penambahan ekskapator kedepannya.” Pungkasnya maryani.( And)