Menjajal Performa All-in-One PC Lenovo IdeaCentre AIO 520

64

Headlinelampung.com – Lenovo belum lama ini mengenalkan perangkat komputer terbarunya di Indonesia. Yakni, all-in-One PC berseri IdeaCentre AIO 520ARR yang diperkuat dengan prosesor AMD Ryzen. Menilik spesifikasinya, desktop all-in-one ini seharusnya mampu melibas sejumlah pekerjaan profesional.

Tidak hanya itu, integrated graphics Radeon Vega 8 membuat perangkat ini di atas kertas bisa menjalankan berbagai game. Meski, tidak bisa berharap banyak untuk menjalankan game mainstream dengan kualitas grafis tertinggi. Kali ini, JawaPos.com berkesempatan untuk menjajal langsung kinerja maupun performa Lenovo IdeaCentre AIO 520ARR. Berikut ulasan selengkapnya.
Lenovo IdeaCentre AIO 520 memiliki desain yang terbilang elegan. Perangkat dibungkus dalam boks berbahan kardus cokelat. Di dalamnya dilengkapi styrofoam tebal guna melindungi perangkat dari gesekan maupun goncangan saat pengiriman.

Dalam paketnya, perangkat ini juga dilengkapi dengan keyboard dan mouse yang menggunakan kabel. Kemudian, ada papan dan stik penyangga perangkat. Tak lupa, ada pula kabel power untuk menghubungkan perangkat ke sumber listrik.
Lenovo IdeaCentre AIO 520 memiliki layar seluas 23,8 inch beresolusi Full HD 1920×1080 pixel. Sekilas, mirip dengan iMac bikinan Apple. Apalagi perangkat yang kami coba berwarna silver. Menambah kesan kemiripan keduanya. Bodinya juga tipis, yakni berdimensi 541,2 x 416,38 x 57,3 mm.

Bentuk desain belakang perangkat ini agak cembung. Pada sisi atas terdapat kamera yang posisinya tersembunyi. Tersedia tombol untuk membuka dan menutup kamera sewaktu diperlukan. Webcam ini memiliki kualitas 720p HD yang dilengkapi microphone.

Kameranya terbilang lumayan, bisa menjawab kebutuhan video call. Meski memang untuk kondisi tertentu perlu cahaya yang terang. Bagian depan bawah terdapat speaker yang dipasang memanjang dari kiri hingga kanan. Untuk keperluan bermusik di dalam ruangan, All-in-One PC Lenovo ini bisa mengatasinya dengan baik.
Cukup keras dan suara yang keluar dari lubang speaker tetap’empuk. Selain itu, di bagian antara layar dan speaker juga terdapat tulisan Lenovo yang dijadikan sebagai identitas perangkat. Sedangkan pada sisi sebelah kanan, Lenovo membekali perangkatnya dengan DVD RW.

Sisi kirinya terdapat satu lubang USB, sedangkan sisi bawah perangkat menempel konektor audio jack 3.5 mm dan card reader. Untuk keperluan antarmuka lainnya, Lenovo menaruhnya di bagian belakang bawah kiri. Ada empat lubang USB yang terpasang sebaris dengan HDMI in-out, RJ45 Gigabit Ethernet, serta konektor untuk kebel listrik.
Sementara bagian punggung perangkat terdapat lubang angin untuk sirkulasi panas ketika perangkat diajak bekerja. Bersebelahan dengan lubang angin tersebut, terdapat tulisan Lenovo cukup besar.

BACA JUGA:  Bupati Lamtim Hadiri Rakor Penanganan Covid-19

Meski standar, keyboard terasa cukup nyaman digunakan. Jarak antar-tuts agak luas sehingga memudahkan penggunaan. Tombol keyboard cukup responsif. Hal yang sama juga dirasakan saat kami menjajal perangkat mouse. Tak perlu tekanan kuat saat mengetik maupun mengeklik, tombol sudah bisa bekerja dengan baik.

Untuk sistem operasi, perangkat dengan berat 6.17 kg seharga Rp 8 jutaan ini sudah dilengkapi Microsoft Windows 10. Jadi, tinggal pasang dan pakai.
Lenovo IdeaCentre AIO 520 mengusung prosesor AMD Ryzen 3 2200GE (3.2GHz. Up to 3.6GHz). Untuk menunjang kinerjanya, perangkat juga dibekali memori sebesar 4GB DDR4. Kemudian, ruang penyimpanannya berukuran 1 TB HDD serta dukungan AMD Radeon Vega 8 Graphics.

Untuk menunjang kerja kantoran, Lenovo All-in-One PC sudah memuaskan. Sebab, urusan mengetik di Microsoft Word, membuat presentasi, hingga menghitung pada peranti lunak Excel mampu dilibas dengan baik. Termasuk saat membuat artikel ini, kami mencoba mengetikannya pada perangkat Lenovo IdeaCentre AIO 520.

Bagi yang suka mengedit, perangkat mampu menjalankan Adobe Photoshop dengan baik. Layarnya juga mampu menyajikan akurasi warna yang cukup bagi penghobi fotografi. Memang tidak terlalu akurat jika dibanding monitor menengah ke atas. Namun, akurasi warnanya tidak terlalu lari. Masih enak dipandang.

Tidak hanya itu, kami juga menjajalnya untuk aktivitas multitasking lain, seperti browsing, mengedit foto, hingga gaming. Pada awal berselancar di internet, perangkat yang dilengkapi WiFi dan bluetooth ini tak ada masalah. Namun, jika membuka banyak tab (hampir puluhan) pada browser internet. Kinerja perangkat mulai tak kondusif, meski internet normal.

Namun, situasi membuka tab hingga puluhan tentu jarang terjadi pada penggunaan sehari-hari. Begitu juga jika memaksa untuk multitasking dengan membuka banyak aplikasi. Perangkat tampak kewalahan karena RAM yang disediakan Lenovo untuk perangkat IdeaCentre AIO 520-nya ini hanya sebesar 4GB.

BACA JUGA:  Polres Lampung Barat Gelar Apel Persiapan Operasi Keselamatan Krakatau 2021

Artinya, jika menginginkan kinerja lebih dari perangkat tersebut, kamu sebaiknya menambah kapasitas RAM.
Penggunaan Lenovo IdeaCentre AIO 520 makin fleksibel dengan keberadaan Radeon Vega 8. Menjadikan perangkat all-in-one ini tidak hanya bisa diajak serius. Tetapi juga untuk bersenang-senang. Terutama, untuk menghilangkan penat dengan berbagai game.

Namun, yang perlu digarisbawahi, Lenovo IdeaCentre AIO 520 bukan ditujukan untuk gamers. Jadi, tidak bisa berharap terlalu tinggi jika perangkat ini bisa memainkan seluruh game mainstream. Untuk amannya, sebenarnya bisa memasang aneka game yang terdapat pada Microsoft Store.

Game populer seperti Asphalt, Age of Empire, hingga Call of Duty bisa dijalankan dengan lancar. Tidak ada lag yang mengganggu. Untuk memastikan pengalaman game yang lancar, jangan lupa untuk menutup aplikasi lain sebelum bermain ya.

Sementara, untuk game mainstream kami mencoba dengan dua permainan. Yang pertama, Resident Evil 2 Remake. Game horor ini juga bisa bermain dengan baik meski kualitas grafis diset ke paling rendah. Hasilnya lumayan, Radeon Vega 8 bisa membawa skor rata-rata 21 FPS.

Kami juga mencoba dengan GTA 5, Radeon Vega 8 bisa membawa skor rata-rata 16 FPS dengan nilai tertinggi 32 FPS. Setingnya sama. Yakni, kualitas gambar terendah. Meski beberapa scene, terutama yang membutuhkan banyak latar belakang memang terasa agak berat.
Perangkat ini menarik, konsep all-in-one membuat Lenovo IdeaCentre AIO 520 cocok untuk di rumah atau kantor. Terutama, bagi yang memiliki tempat terbatas karena sifatnya yang ringkas tanpa CPU. Cocok bagi yang mengutamakan produktivitas diluar bidang kreatif dengan penggunaan grafis tinggi seperti editing video.

Jika ingin lebih menikmati kemampuannya, RAM 4 GB memang terasa kurang. Untuk kapasitas maksimal, RAM bisa di-upgrade hingga 16 GB. Meski mumpuni untuk menjalankan berbagai multitasking, tidak berlebihan dalam membuka aplisasi tetap disarankan supaya tetap berjalan smooth.(jp)