Headlinelampung.com, Pringsewu – Pemkab Pringsew mendukung gerakan dunia satu hari belajar diluar kelas (Outdoor Classroom Day /OCD). Sebab kendati sehari, aktivitas siswa di luar kelas, namun kegiatan itu mampu membentuk karakter siswa.
Bahkan kegiatan ini akan dilaksanakan serentak pada 7 November 2019 di seluruh dunia.
Maka untuk menghadapi OCD itu
Bupati Pringsewu H.Sujadi mengunjungi SMPN 4 Pringsewu dan MTs Negeri 2 Pringsewu di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, pada Kamis (31/10/2019). Kedua sekolahan tersebut sebagai model dan titik pantau kegiatan OCD.
Kesempatan itu Bupati Sujadi, selain memberikan motivasi sekaligus pengambilan gambar hidup (shoting) yang hasilnya akan di bagikan ke seluruh sekolah dan ditayangkan pada momen ODC pada 7 November mendatang. Sebagi modelnya para pelajar SMPN 4 Pringsewu.
Diawali dengan pengucapan :
Saya Sujadi Bupati Pringsewu,
Mari kita sukseskan program kampanye global sehari belajar diluar kelas sebagai implementasi dan inovasi dari sekolah ramah anak, sekolah sehat, sekolah adhiwiyata, serta sekolah aman bencana kabupaten Pringsewu pada 7 November 2019.
“Maka pentingnya bersama-sama menjaga, memberikan dan mewujudkan sekolah yang sehat, bersih, hijau, inklusif dan nyaman serta perlindungan anak ei sekolah dan dirumah.”Anak senang, guru tenang, orang tua bahagia,”ucap Bupati Sujadi.
Selanjutnya pengambilan gambar dengan latar belakang, kebun sekolah, cara pengolahan sampah menjadi pupuk organik padat dan cair dan menjadi bentuk barang yang berguna serta perkebunan hidroponik.
Kesempatan itu Bupati Sujadi memberi apresiasi kepada pihak SMPN 4 Pringsewu yang sudah menjalankan dan mengkampanyekan tentang pengolahan sampah melalui program belajar di luar kelas.”Artinya siswa didalam kelas mendapat ilmu teori sedang diluar kelas dapat mempraktekan langsung. Maka kegiatan ODC sangat positif sebab dapat membantu membentuk karakter siswa,”terangnya
Dia memaparkan, terkait permasalahan sampah jika dikelola dengan serius dan baik, tentu hasilnya dapat berguna, misalnya untuk dibuat kompos maupun kerajinan tangan dari barang bekas yang tidak digunakan. “Sebab sejelek apapun, seperti sampah, kalau dikelola dan dirawat tentunya akan terlihat menjadi bagus. Sebaliknya, sebagus apapun sebuah benda, kalau tidak dirawat dan dikelola maka akan menjadi jelek,”ungkapnya.
Sementara ketika meninjau MTs Negeri 2 Pringsewu di Pekon Sukamulya, Kecamatan Banyumas, Bupati Pringsewu mengajak pihak sekolah setempat untuk berbangga. “Kita harus bangga bersekolah di madrasah. Sebab lulusan madrasah tak kalah hebatnya dengan sekolah lain. Lulusan madrasah juga bisa menjadi bupati. Saya pun lulusan madrasah. Bahkan, saat ini seorang lulusan madrasah juga bisa menjadi seorang pemimpin bangsa, pemimpin negara, yakni Bapak Prof.Dr.KH.Ma’ruf Amin yang menjadi Wakil Presiden RI,” katanya.
Bupati Pringsewu juga menyampaikan bahwa pada tanggal 7 November mendatang MTsN 2 Pringsewu ini akan menjadi titik pantau pelaksanaan program Sehari Belajar di Luar Kelas. “Hal ini menunjukkan bahwa sekolah kita, MTs Negeri 2 Pringsewu di Sukamulya ini merupakan sekolah yang bergengsi,”imbuhnya.
Terpisah Kepala SMPN 4 Pringsewu Antonius Widi Asmoro, mengaku menghadapi peringatan ODC 2019, jauh hari pihaknya telah mempersiapkan diri jika sekolahnya menjadi titik pantau.”SMPN 4 Pringsewu tahun lalu memang sudah menerapkan belajar sehari di luar kelas (ODC). Dimana siswanya banyak merealisasikan programnya,”jelas A.Widi Asmoro.(Spr)





