Kesuma Dewangsa : Upaya Tepat Untuk Menghidari Banjir Relokasi

36

Headlinelampung, Pesawaran – Sekretaris Daerah Kabupaten Pesawaran (Sekdakab) Kesuma Dewangsa, upaya yang tepat untuk menjauh dari banjir bandang, di beberapa Desa yanga ada di beberapa Kecamatan di perlukan relokasi. Namun demikian, saat ini di mungkinan, belum dapat dilakukan mengingat memerlukan biaya dan anggran yang sangat besar untuk mencari rumah pengganti.

Meskipun relokasi belum dapat di lakukan, namun upaya pemerintah kabupaten pesawaran, saat ini terua melakukan pendataan pada korban banjir. Hal itu dilakukan untuk menyuplay sembako, seeperti mie instan, beras, air mineral dan obat-obatan.

“Banjir di beberapa kecamatan di Pesawaran, seperti Desa Tataan, Desa Karang Anyar, Desa Bagelen, Desa Sukaraja Kecamatan Gedong Tataan. Dan Desa Kagungan Ratu serta Desa Pujo Kecamatan Negrikaton dan Kecamatan Waylima Desa Batu Raja, masih belum usai di khawatirkan akan ada turun hujan lebat dan dapat mengakibatkan banjir susulan pada awal bulan Febuari dan ahir Febuari,” kata sekdakab Kesuma Dewangsa, melalui sambungan selulernya, Minggu (26/01/2020).

Meskipun pemerintah saat ini, masih terus melakukan pendataan pada korban kebanjiran di tiga kecamatan, namun dipastikan banjir bandang tahun 2020 ini, tidak ada korban jiwa. Sedangkan kerugian materi atau kerusakan yang terjadi akibat banjir belum dapat di data. Pemerintah Kabupaten selain memberi bantuan mie isnstan membagikan 9 ton beras kepada masyarakat di tiga kecamatan.

BACA JUGA:  TNI AL Batalyon Infanteri 7 Marinir Teluk Pandan Wujudkan Ketahanan Pangan Nasional Lewat Bakti Sosial dan Kesehatan

Air bersih dari PDAM, perlengkapan mandi serta nasi bungkus, 4 alat berat juga tak tertinggal di turunkan untuk membersihkan saluran sungai akibat sampah, dan jalan lingkar Bagelen yang sempat lumpuh tertimbun lumpur dan samaph.

“4 alat berat, saat ini masih terus bergerak membersihkan sampah di bebrrapa aliran sungai namun di fokuakan pada pembersihan sampah dan lumpur di jalan lingkar bagelen,” ujarnya.

Secara detail BPBD dan pihak Kecamatan masih terus menghitung. Kita juga telah membuat surat tanggap bencana, dan mempersiapan uang atau dana 3,5 miliar. Untuk pasca bencana.

Uang tanggap bencana sebesar 3,5 miliar akan di peruntukan guna membantu masyrakat yang terkena banjir. Seharusnya memiliki kesadaran untuk tidak menempati rumah di bantaran sungai. Hampir 75 persen masyrakat yang terkena dampak banjir bermukim di bantaran aungai, ketentuan harusnya mendirikan bangunan rumah 50 samapi 70 meter dari tepian sungai.

BACA JUGA:  Pemkab Bentuk Empat Tim Lakukan Sidak Kedisiplinan ASN

Dan di sepanjang sungai seperti pinggiran sunagi di harusnkan masyarakat menanam pohon. Saat ini, yang ada di pesawaran hanya berjarak 3 meter rumah penduduk sudah berdiri.

Selain relokasi cara yang aman lagi dapat dilakukan sedimasi pengecilan sungai dan pendangkalan sungai. Sehingga banyak sampah yang menghalangi aliran air, sehingga menyembabkan. Banjir, selain itu juga penyebab dari banjir mengingat hutan di kawasan saat ini sudah gubdul akibat maraknya pembalak liar.

Untuk itu, dapat kiranya partisifasi masyaraat lebih tinggi mengefakuasi kotoran seperti sampah yang ada di gorong-gorong. Tak hanya itu saja, masyarakat juga di himbau membuat gorong-gorong untuk mempermudah jalaan air bila musim penghujan.

Yang terpinting saat ini, masyarakat yang ada di tepian sungai di pesawaran dapar kiranya meninggalkan rumah untuk sementari di khawatirkan ada banjir bandang susulan yang di perkirakan akan terjadi awal febuari hingga ahir.

Di khatirkan hulu seperti Marga Punduh dan Punduh Pedada hujan maka akan kembali banjir bandang di kecamatan gedong tataan terutama warga yang bertempat tinggal di pinggiran sungai. (Agung)