Dinas PUPR Pesawaran Tolak Permintaan Alat Berat Camat Gedong Tataan, Ini Alasannya

118
Camat Gedong Tataan, Ikbal (kiri) | Foto: Agung/HL

HEADLINELAMPUNG, PESAWARAN – Camat Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran, Lampung, Ikbal, mengatakan pascabanjir bandang di Dusun Pasar Minggu, Desa Tataan, menyisakan lumpur.

Warga berharap pemerintah kembali menurunkan alat berat berupa eksavator mini untuk membersihkan sisa lumpur.

“Kita berharap Dinas PUPR Pesawaran bisa mengirimkan alat berat kecil ntuk membersihkan lumpur pascabanjir,” kata Ikbal di ruang kerjanya, Senin (3/2/2020).

Bila warga melakukan pembersihan lumpur secara manual, lanjut camat, akan terasa berat karena sangat tebal.

Yang terdampak banjir di Kecamatan Gedong Tataan ada empat desa, di antaranya yaitu Desa Tataan, Desa Bagelen dan Desa Karang Anyar.

“Meskipun ada beberapa desa, seperti Bogorejo, namun tidak banyak yang terdampak banjir. Dari empat desa, yang terparah Desa Bagelen sedikitnya 1.000 rumah dan Desa Karang Anyar lebih dari 700 rumah,” jelas camat.

BACA JUGA:  Satlantas Polres Tuba Patroli Gakkum di Jalintim

Terpisah, Sekretaris Dinas PUPR Pesawaran, Sahrudin, mengatakan, pihaknya memiliki dua alat berat. Namun saat ini satu alat berat dalam kondisi. Sedangkan satu lainnya masih dioperasikan di kecamatan lain.

“Saat banjir lalu, kita menghadirkan alat berat dari Korem dan Dinas PU Provinsi Lampung. Saat ini, alat berat tersebut sudah dikembalikan,” terangnya.

Mengenai permohonan camat Gedong Tataan, lisan atau tertulis, menurut Sahrudin, hingga saat ini pihaknya belum menerima.

“Namun demikian, bila Dinas PUPR memiliki alat, secara otomatis akan diturunkan guna membantu masyarakat Pasar Minggu,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Bupati Lamteng Ikuti Pray From Home Secara Virtual

Kepala Dinas PUPR, Zaenal Fikri mengatakan kalaupun ada, akses ke lokasi Pasar Minggu sangat tidak memungkinkan, karena kedua alat berat itu besar.

“Kita tidak dapat memenuhi keinginan warga Pasar Minggu, karena alat berat yang kita miliki tidak memungkinkan untuk masuk ke sana,” jelasnya.

Pihaknya menyarankan warga Pasar Minggu membersihkan lumpur menggunkana alat manual dengan bergotong-royong.

“Kita sudah survei ke lokasi. Lumpur yang masih tersisa di beberapa rumah warga Pasar Minggu tidak seberapa banyak. Untuk itu, kemungkinan kita akan siapkan mobik truk guna membuang lumpur. Tetapi bila alat berat, dipastikan tidak bisa, karena anggaranya tidak memungkinkan,” kata Fikri. (agung)