Bahas Pengelolaan Kopi, Komisi C DPRD Jawa Tengah Kunker ke Lampung

33

HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menerima kunjungan kerja (Kunker) Komisi C DPRD Provinsi Jawa Tengah (Jateng), di Ruang Sungkai, Balai Keratun, Kamis (27/02/2020).

Studi banding ini membahas tentang peningkatan jasa produksi dan pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bidang Non Perbankan, dalam hal ini pengelolaan kopi.

“Di bidang ketahanan pangan, Provinsi Lampung sebagai Bumi Agribisnis, memiliki potensi sumber daya alam cukup besar dan melimpah di sektor pertanian. Baik tanaman, hortikultura, perkebunan, pangan, peternakan, perikanan dan kehutanan,” kata Plt. Asisten Administrasi Umum Pemprov Lampung, Minhairin, membacakan sambutan Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi.

Peningkatan pengelolaan hasil bumi tidak dari hanya ketahanan pangan saja. Disektor perkebunan Provinsi Lampung juga merupakan salah satu produsen kopi terbesar di Indonesia.

BACA JUGA:  Tidak Bergejala, Dua Warga Lampung Konfirmasi Positif Covid-19 Isolasi Mandiri di Rumah

Provinsi Lampung sebagai sentra penghasil Kopi Robusta dengan luas lahan 156.876 ha, produksinya mencapai 110.570 ton dan produktivitas sebesar 797 kg/ha (green bean).

“Ini merupakan komoditas kebanggaan Lampung karena sebagian besar masyarakat Lampung (142.505 KK, setara 712.525 orang) mempunyai mata pencaharian utamanya sebagai petani kopi,” ujarnya.

Selain itu, hasilnya optimalisasi pendapatan Provinsi Lampung mengalami peningkatan, salah satunya bersumber dari dunia industri.

Lampung merupakan salah satu daerah penghasil padi peringkat ke 7 Nasional, jagung penghasil nomor 3 Nasional, ubikayu nomor 1 Nasional, tebu nomor 2 Nasional serta beberapa komoditas lainnya (kopi, lada, kakao, kelapa sawit, karet).

BACA JUGA:  Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Gelar Diskusi Tentang Pengembangan Wisata Hutan

“Daerah Lampung juga merupakan daerah pemasok ternak seperti sapi, kambing, ayam dan lain-lain untuk wilayah Jawa Barat, DKI, Banten dan Wilayah Sumatera Bagian Selatan,” pungkasnya.

Joko Suswanto mewakili ketua komisi III, mengatakan Lampung termasuk provinsi produksi kopi terbesar.

Namun beberapa tahun terakhir ini Lampung penghasilan kopi merosot akibat cuaca yang tidak menentu.

“Saat ini, Gubernur Arinal sudah berencana untuk membuat spesialis produksi kopi. Kita juga punya perusahaan perusahaan yang bekerjasama dengan Pertamina,” kata Joko.

Hadir Sriyanto Saputro wakil ketua komisaris C, DPRD Provinsi Jawa Tengah mengucapkan terima kasih atas sambutan dari Pemerintah Provinsi Lampung. (Sandi)