HEADLINELAMPUNG, TANGGAMUS — Hingga akhir Februari 2020, jumlah kasus demam berdarah dengue (DBD) di Tanggamus ada sebanyak 78 kasus yang terjadi.
Menurut Kabid Pengendalian Penyakit Dirhamsyah Riva’i, jumlah kasus DBD di Tanggamus termasuk kecil dibanding kabupaten/kota lain.
Sampai saat ini belum ada penderita yang meninggal.
“Harapannya masyarakat sadar dengan ancaman DBD saat ini dan melakukan tindakan antisipasi agar kasus tidak meningkat tajam,” ujar Dirhamsyah, Senin (1/3/2020).
Ia menabahkan, sejauh ini kasus DBD di Tanggamus tidak meningkat tajam, sebab akhir Januari lalu ada 43 kasus lalu sampai akhir Februari 78 kasus. Maka ada penambahan 35 kasus selama bulan Februari.
Maka jumlah kasus bulan Februari lebih sedikit dengan jumlah pada Januari. Untuk itulah kewaspadaan masyarakat harus terus ditingkatkan agar setelahnya meski ada peningkatan tapi tidak lebihi bulan Februari.
Selanjutnya dari 78 kasus itu, jumlah tertinggi ada di kewenangan Puskesmas Pulau Panggung dengan 14 kasus. Lalu Puskesmas Talang Padang 10 kasus dan Puskesmas Rantau Tijang di Kec. Pugung dengan 11 kasus.
“Sampai sekarang laporan kasus DBD hanya ada 14 puskesmas dari 24 puskesmas yang ada di seluruh Tanggamus,” ujar Dirhamsyah.
Ia minta jika ada yang terkena DBD maka segera lakukan upaya penyembuhan, seperti segera ke tempat sarana kesehatan dan tingkatkan konsumsi makannya untuk kekebalan tubuh.
“Kami minta masyarakat jika terkena DBD segera tingkatkan kekebalan tubuh dengan tetap rutin makan dan minum multivitamin. Sebab hanya dengan cara itu bisa sembuh dari DBD,” terang Dirhamsyah.
Menurutnya, sampai saat ini belum ada obat penyembuh dari DBD. Penyembuhan hanya dari diri sendiri dengan meningkat imunitas tubuh. Itu bisa melawan virus dangue, penyebab DBD di dalam tubuh.
Selanjutnya dengan makanan dan multivitamin juga mempertahankan dan menaikan trombosit darah. Sebab untuk DBD yang diserang adalah trombosit darah. Jika itu sangat rendah dampaknya kematian. (Andi/Rudi)