Cegah Stunting, Dinkes Tanggamus Gelar Rapat Koordinasi

oleh -7 Dilihat
oleh

HEADLINELAMPUNG, TANGGAMUS –Sejumlah upaya dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tanggamus untuk mencegah stunting atau anak bertumbuh pendek.

Salah satunya, dengan rutin menggelar rapat koordinasi dengan semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di kabupaten setempat. Rakor kali ini dilakukan di Ruang Rapat Hotel 21, Gisting (12/03/2020).

Kadiskes Tanggamus, Taufik Hidayat menyatakan, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis sehingga anak lebih pendek untuk usianya.

Dikatakan dia, kekurangan gizi terjadi terutama pada 1.000 hari pertama kehidupan (mulai dari kehamilan sampai dengan anak berumur dua tahun).

Dijelaskan Taufik, Kabupaten Tanggamus menjadi salah satu dari 160 kabupaten/kota yang diusulkan prioritas intervensi stunting di Indonesia.

“Tahun tahun 2019, ada 10 pekon lokus stunting, dan tahun 2020 menjadi 33 pekon lokus,” ujarnya.

Dikatakan dia, pencegahan dan penurunan stunting dapat dilakukan dengan cara intervensi spesifik dan intervensi sensitif.

Intervensi spesifik, lanjut dia, hanya menyumbang 30%, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh sektor kesehatan, dengan kegiatan langsung ke sasaran primer antara lain ibu hamil, bayi balita dan remaja. Sedangkan intervensi sensitif, menyumbang 70%, melalui kegiatan yang dilakukan oleh lintas sektor, terkait antara lain melalui kegiatan fasilitas sanitasi seperti akses air bersih, jamban keluarga dan kegiatan-kegiatan lintas sektor lainnya.

Dalam Rakor tersebut, Asisten II Bidang Pembangunan Sukisno mengatakan, Bupati Tanggamus sangat peduli dalam upaya penurunan dan pencegahan stunting.

Menurut dia, hal itu ditunjukkan dengan adanya komitmen bersama dengan lintas sektor terkait dengan adanya kegiatan konvergensi stunting, dan telah terbit Perbup Tanggamus Nomor 02 Tahun 2019 tentang Optimalisasi Penurunan dan Pencegahan Stunting di Kabupaten Tanggamus.

Ditambahkan dia, dalam upaya pencegahan dan penurunan stunting
diharapkan adanya sinkronisasi perencana program lintas sektor dan terukurnya output kegiatan. (Andi/Rudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.