Pencuri Gasak CPU Dinas Lingkungan Hidup Metro di TPAS Karangrejo

301

HEADLINELAMPUNG, METRO-Kawanan pencuri menggasak Central Prossesor Unit (CPU) alat berat Hydraulix Excavator Komatsu tipe PC 200, milik Dinas Lingkungan Hidup Kota Metro, di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Karangrejo Metro Utara, Jumat (13/3/2020) dinihari.

Ironisnya, aksi pencurian tersebut, baru diketahui Jumat pagi, sekira pukul 07.30 WIB, saat operator alat berat di TPAS Karangrejo, Bambang.

Saat tiba di lokasi ia melihat kaca alat berat yang terparkir di depan kantor sudah terbuka, dan berantakan, setelah dicek ternyata CPU alat berat tersebut, sudah raib dari tempatnya.

Berdasarkan keterangan penjaga alat berat, Sarino, aksi pencurian itu diperkirakan terjadi sekitar pukul 02.00 WIB.

BACA JUGA:  Balon Walikota Metro Ampian Bagikan Ratusan Masker

Saat itu, ia keluar dari areal TPAS untuk menunaikan sholat tahajut. Setelah itu, ia kembali masuk ke kantor jaga dan menonton televisi. “Semalam hujan, saya tidak mendengar kalau ada pencuri,” kata Sarino.

Kepala UPT TPAS Karangrejo, Supriadi yang mendapatkan laporan atas aksi pencurian tersebut, kemudian melaporkan ke Polsek Metro Utara, untuk penanganan lebih lanjut.

Tak lama kemudian, petugas Polsek Metro Utara yang dipimpin Waka Polsek Iptu Lensoni, tiba di lokasi dan melakukan olah TKP serta memintai keterangan sejumlah pegawai TPAS, termasuk penjaga Sarino dan operator alat berat Lukman.

“Kami meminta keterangan penjaga malam dan operator alat berat, untuk mendalami kasus pencurian ini,”  kata Lenson.

BACA JUGA:  Polsek Kalianda Amankan Pelaku Curat

Polisi juga memasang garis polisi (police line) pada alat berat jenis Hydraulix Excavator Komatsu tipe PC 200, keluaran tahun 2013 tersebut, agar sidik jari para pelaku yang menempel pada alat berat tersebut tidak rusak, sebelum tim Inavis dari Polres Kota Metro tiba di lokasi.

Berdasarkan catatan, CPU pada alat berat milik Dinas LH Kota Metro tersebut, sudah dua kali digondol pencuri. Sebelumnya, sekitar bulan Februari 2019, CPU alat berat bantuan dari Pemprov Lampung itu juga hilang. Padahal, harga normal  CPU alat berat itu sekitar Rp 150 juta. (dwi)