Wabah Corona, Wali Kota Bandar Lampung Bantah Data Kadiskes Provinsi: Itu Bohong!

24

HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG — Wali Kota Bandar Lampung Herman HN tidak sepakat dengan data pemantauan Dinas Kesehatan (Diskes) provinsi melalui surat edaran Kepala Diskes Lampung, Reihana, soal data warga dalam pemantauan terkait virus Corona, seperti yang diterima Headlinelampung, Minggu (15/3/2020) malam.

Menurut Herman HN, data warga Bandar Lampung dalam pantauan Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, yang beredar di aplikasi pesan WhatsApp itu pembohongan publik.

Sebab, dalam data tersebut yang menyebutkan 542 warga Bandar Lampung dalam pantauan itu, adalah data jamaah umrah yang pulang pada Februari 2020.

BACA JUGA:  Pimpin RUPS-LB Bank Lampung, Gubernur Arinal Launching "L Saving" dan "L Online"

Jadi tidak masuk didalam pemantauan Covid-19.

Jika data orang sakit seperti batuk, pilek dari Puskesmas, Rumah Sakit, itu akurat.

“Data yang diambil kadiskes (Reihana) itu dari Bandara Raden Inten II. Jadi jangan percaya. Itu jadi pembohongan publik. Jngan bikin resah masyarakat,” ujar Herman HN, di Lingkungan Pemerintah Kota Bandarlampung Senin (16/03/2020).

Walikota juga mengatakan jika dirinya berani membuktikan kalau memang itu data tidak benar.

“Ya, kalau memang dalam bentuk pengawasan Covid-19 harus jelas alamatnya, di mana rumahnya,” tukas Herman HN.

BACA JUGA:  Wagub Nunik Dukung AELI Majukan Pembangunan Desa Pariwisata

“Kalau jamaah pulang umrah, apa urusannya dengan Covid-19, karena jamaah umrah itu pulang Februari 2020. Masa data itu digunakan untuk pemantauan Covid-19, tidak bisa,” tambahnya.

Menanggapi hal ini, Herman HN mengimbau bila ada informasi yang beredar seperti itu, wartawan harus memberitahukan kepada masyarakat, khususnya warga Bandar Lampung jika data itu tidak valid.

“Data tidak benar. Bohong. Saya bisa bertanggung jawab,” tegas Herman HN (Sandi)