Cegah Covid-19, Tubaba Berlakukan Cuci Tangan, WFH hingga Sanksi Sekolah-Pengawas Biarkan Siswa Liburan

34

HEADLINELAMPUNG, TUBABA – Pemerintah Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) terus meningkatkan intensitas sosialisasi terhadap pencegahan penyebaran virus Covid-19 di kabupaten setempat.

Berbagai cara dilakukan untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan terkait virus corona tersebut.

Mulai dari cuci tangan, pemeriksaan suhu tubuh, sistem piket, work from home (WFH), melarang keramaian, perpanjangan belajar di rumah bagi anak didik, hingga pemberian sanksi bagi kepala sekolah dan pengawas yang membiarkan anak didik pergi berlibur ditengah maraknya pandemi virus Corona.

Berdasarkan pengamatan dan informasi yang dihimpun Headlinelampung, tingginya intensitas tersebut dibuktikan dengan pemberlakuan sejumlah kebijakan yang positif baik bagi aparatur pemerintah maupun masyarakat.

Sejak, pekan lalu hingga awal pekan ini, pemerintah kabupaten setempat sudah memberlakukan pola hidup sehat dan bersih dengan mencuci tangan dengan sabun antiseptik sebelum memasuki ruang kantor.

Selain itu, pemerintah setempat juga memberlakukan pengecekan suhu tubuh bagi para ASN di lingkungan pemerintah kabupaten Tulangbawang Barat.

Dan teranyar adalah memberlakukan kebijakan pekerjaan dinas sehari-hari dilaksanakan dari rumah (Work From Home), sistem piket, perpanjangan waktu belajar bagi anak didik, serta akan memberikan sanksi tegas kepada para kepala sekolah dan pengawas yang teledor membiarkan anak didik yang seharusnya belajar dari rumah, ternyata pergi berlibur ke luar daerah.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Kabupaten Tulangbawang Barat Sujatmiko mengatakan, pemberlakuan cuci tangan dan pemeriksaan suhu tubuh kini sudah berlaku hingga batas waktu yang tidak ditentukan.

“Bagi masyarakat ataupun ASN dan pejabat yang akan masuk area kantor akan disarankan untuk mencuci tangan terlebih dahulu, dan kemudian dilakukan tes suhu tubuh. Jika diketahui suhu tubuh yang bersangkutan diatas 37,6-38°Celcius maka harus segera dilaporkan ke pihak Dinas Kesehatan setempat,” ujar Sujatmiko kepada wartawan, Selasa (24/3/2020).

BACA JUGA:  Ayah Korban Tabrak Lari Apresiasi Kinerja Polres Pringsewu

Sementara dalam surat edaran Bupati Tubaba Nomor : 443/01/II.01/TUBABA/2020 tentang pencegahan penyebaran virus corona, pemerintah kabupaten setempat juga memperpanjang masa belajar di rumah bagi anak didik di kabupaten setempat, mulai Senin, 30 Maret hingga Minggu, 12 April 2020.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba) Budiman Jaya mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah mulai dari tingkat PAUD/RA, SD/MI, hingga SMP/MTs untuk terus memantau aktivitas dan keberadaan siswanya selama Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung di rumah dalam rangka antisipasi dan pencegahan penyebaran Virus Corona atau Covid-19 (Corona virus Disease 2019).

Dia menjelaskan, KBM di rumah yang semula ditetapkan berlangsung sampai 29 Maret 2020 sesuai Surat Edaran Bupati Nomor : 443/01/II.01/TUBABA/2020 tanggal 16 Maret 2020, tentang Pencegahan Covid-19, diperpanjang sampai tanggal 12 April 2020 sesuai Surat Edaran Bupati Nomor : 443/02/II.01/TUBABA/2020 tanggal 24 Maret 2020, tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19.

“KBM di rumah dilakukan dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19, termasuk sebagai upaya memutus mata rantai penyebarannya. Artinya, tujuan KBM di rumah ini untuk melindungi diri masing-masing. Tidak hanya siswa, kegiatan guru dan tenaga kependidikan juga harus diawasi. Ini menjadi tanggung jawab pengawas atau penilik sekolah dan kepala sekolah,” jelasnya.

BACA JUGA:  Tiga Rumah di Pagar Dewa Lampung Barat Terbakar, Kopi dan Motor Hangus

Oleh karenanya kata dia, jangan sampai waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar di rumah justru dimanfaatkan siswa untuk bepergian atau berlibur ke luar Tubaba.

“Kalau sampai itu terjadi dan siswa kedapatan keluar daerah maka kami tidak akan segan-segan memberikan sanksi terutama kepada kepala sekolahnya, sebab upaya kita ini adalah demi kebaikan bersama,” tegasnya.

Namun sejauh ini lanjut dia, pihak melaksanakan kebijakan itu dengan cukup baik, bahkan ibadah siswa justru lebih meningkat.

“Disdik Tubaba, akan selalu memantaunya dengan terjun langsung ke sekolah-sekolah secara acak. Kami juga menyiapkan grup WhatsApp untuk menerima laporan langsung mengenai kegiatan siswa selama KBM di rumah dan wajib menyertakan foto di setiap laporan. Yang jelas, semua akan berjalan efektif jika semua pihak bergerak bersama, baik pengawas sekolah, kepala sekolah, tenaga kependidikan, orang tua dan peserta didik,” terangnya.

Untuk itu, selain kepada pihak sekolah baik kepala sekolah maupun guru, Budiman Jaya juga meminta peran aktif orang tua dalam mengawasi aktivitas anak-anaknya selama KBM di rumah tersebut berlangsung.

”Tanpa peran dari orang tua, tentu hal ini akan sulit untuk berjalan maksimal. Kami berharap, orang tua masing-masing siswa juga berperan aktif dan memastikan putra-putrinya tidak bepergian atau berlibur ke luar daerah,” harapnya.

Dia juga menghimbau, agar pengawas sekolah, guru, tenaga kependidikan, orang tua, dan peserta didik untuk tetap menjaga kesehatan, menjaga jarak, serta menghindari perkumpulan atau keramaian agar terhindar dari serangan Covid-19. (*/dra)