Tidak Serius Tangani Covid-19, Loekman Copot Tiga Pejabat Dinas Kesehatan Lampung Tengah

21

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Loekman Djoyosoemarto, mencopot tiga pejabat dilingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) karena dinilai tidak serius tangani Covid 19.

Hal itu diungkapkan oleh Bupati Lamteng, Loekman kepada wartawan disela-sela swiping penumpang angkutan umum di Terminal Betan Sumbing, Kamis (2/4/2020).

Menurutnya, tga pejabat Diskes Lamteng yang dicopot dari jabatannya karena kurang serius tangani virus corona.

“Hari ini saya copot tiga pejabat Dinkes, karena kurang serius dalam penanganan virus corona dan tidak mendukung pelaksanaan kegiatan semacam ini!. Saya tegas dan concern dalam pelaksanaan kegiatan ini. Siapa pun yang menghambat dan memperlambat pelaksanaan kegiatan pencegahan virus ini, saya copot!,” tegas Loekman.

Bupati Lamteng juga mengatakan terkait ketersediaan alat pelindung diri (APD) untuk tenaga medis telah tersedia dan cukup.

BACA JUGA:  Tahun Politik, Kapolres Way Kanan Lampung: Polri Harus Jaga Netralitas

“Cukup. Saya sudah cek di gudang farmasi cukup lengkap. Hanya ada kurangnya koordinasi dan komunikasi antara Diskes dan RSUDDSR sehingga agak tersendat,” ujarnya.

Bupati Lamteng itu, kembali menegaskan bahwa semua kegiatan untuk penanganan dan pencegahan Covid-19, sudah berjalan dengan baik.

Terkait beredarnya video di medsos, ada warga Lamteng yang dijemput ambulans karena diduga terinveksi Covid-19, Loekman menjelaskan, bahwa video itu adalah penumpang travel dari Jakarta dengan tujuan Kecamatan Bandarmataram Kabupaten Lamteng.

“Itu penumpang travel dari Jakarta. Jumlahnya ada dua orang dengan tujuan ke Kecamatan Bandarmataram,” ujarnya.

Kemudian, lanjut dia, pihak Puskesmas Bandarmataram mendapatkan informasi dari orang tua dua orang itu, bahwa anaknya melarikan diri dari rumah sakit.

BACA JUGA:  Kapolres Lampung Utara Pimpin Pengamanan Aksi Damai Aliansi Suara Masyarakat Lampura

Selanjutnya, kata Loekman, sopir travel yang mendengar bahwa penumpang yang dibawanya adalah pasien Covid-19 langsung ketakutan, dan dua orang penumpang itu diturunkan di Kecamatan Rumbia.

“Setelah mendapat informasi itu, kita langsung jemput dan dibawa ke RSUDDSR untuk menjalani diisolasi karena statusnya orang dalam pemantauan (ODP),” jelasnya.

Terkait adanya tiga pasien dalam pengawasan (PDP) yang diisolasi di RSUDDSR menurut bupati belum tentu terinfeksi corona. Karena, hasilnya sedang diperiksa di lab.

“Kita awasi terus. Hasilnya, masih diperiksa di lab dan sampelnya dikirim ke Jakarta. Sekarang ini kondisi tiga pasien stabil dan mulai membaik,” pungkas. (Gunawan)