Antisipasi Covid-19, Jemaat Katolik tidak Adakan Misa di Gereja

149

HEADLINELAMPUNG, TANGGAMUS-Pemkab Tanggamus mengaku tidak ada gereja yang melapor bakal ada kegiatan ibadah rangkaian peringatan wafatnya Yesus Kristus,Jumat (10/4/2020) mendatang.

Menurut Arpin, Kabag Kesejahteraan, Agama, Kemasyarakatan, hal itu menandakan pihak-pihak gereja sudah paham kondisi penanganan Covid-19.

“Sampai sekarang tidak ada gereja yang melapor akan ada misa peringati wafat Yesus Kristus. Tentu itu sudah dipahami dengan kondisi saat ini. Harapannya jangan dulu ada perkumpulan massa,” terang Arpin, Rabu (8/4/2020).

Ia berharap sebaiknya hal semacam itu dipertahankan karena itu pun instruksi dari pemerintah pusat agar Covid-19 hilang. Untuk peringatan wafatnya Yesus Kristus sendiri terdiri Kamis Putih, Jumat Agung dan Paskah. Itu digelar tiga hari berturut-turut.

Untuk sebuah kegiatan agama di suatu tempat, memang identik dengan perkumpulan massa yang merupakan jemaat. Namun saat ini, itu tidak diperkenankan antisipasi penyebaran Covid-19.

“Untuk itu kami minta sebaiknya sementara beribadah dulu di rumah masing-masing. Jangan beramai-ramai ke tempat ibadah, kita sama-sama mengantisipasi saja,” ujar Arpin.

Untuk itu harapannya jangan dulu ada kegiatan agama yang sifatnya bisa kumpulkan jemaah. Seperti contohnya peringatan wafat Yesus Kristus yang bisa diikuti ratusan jemaat dan berlangsung sampai beberapa kali.

BACA JUGA:  Reses DPRD Kota Metro, Usulan Perbaikan Drainase dan Jalan Mengemuka

Dan sebenarnya juga bukan cuma kegiatan keagamaan, tapi semua kegiatan yang bisa membuat perkumpulan orang, saat ini dilarang. Sebab tujuannya untuk cegah penyebaran Covid-19.

“Kami minta semua kegiatan yang sifatnya sosial, olahraga, kesenian, acara keluarga, kegiatan agama dan lainnya ditiadakan dulu. Maka bukan salah satu kegiatan saja, tapi semua kegiatan,” terang Arpin.

Ia mengaku sudah melibatkan semua tokoh agama, tempat ibadah agar sama-sama sosialisasikan dan lakukan tindakan pencegahan Covid-19.

Pemkab juga akan kirimkan surat edaran ke semua pihak agar adakan doa bersama di rumahnya masing-masing, Kamis (9/4/2020) malam.

“Surat edaran ini untuk seluruh agama, melalui pengurus organisasi dan tokoh agama, pemerintahan dan lainnya agar kita semua berdoa di rumah masing-masing. Semoga Covid-19 cepat tertangani dan tidak makin meluas,” ujar Arpin.

Menurutnya, itu salah satu cara sebagai umat beragama, dan berdoa di rumah masing-masing dibolehkan juga di semua agama. Terlebih untuk kondisi saat ini.

BACA JUGA:  Politisi Tubaba Anggap Lekok Layak Jabat Sekda Lampura

“Harapannya itu dilaksanakan seluruh masyarakat lintas agama. Mari kita sama-sama berdoa untuk menambah usaha yang selama ini sudah kita lakukan,” ujar Arpin.

Sementara itu, menurut Thomas Sumaryadi, Ketua Pemuda Katolik Tanggamus, membenarkan tidak adakan misa di gereja yang dihadiri jemaat untuk wafat Yesus Kristus. Khususnya di Gereja Santo Pius X, Gisting.

“Misa tetap diadakan tapi melalui media internet dengan siaran langsung. Nanti jemaat tinggal mengikuti dari ponselnya. Untuk misa di gereja yang dihadiri jemaat tidak ada,” ujar Thomas.

Ia mengaku, hal ini sudah diketahui semua jemaat, sebab sejak pertengahan Maret lalu sudah menerapkan misa streaming. Tujuannya untuk hindari perkumpulan massa demi mencegah Covid-19.

Untuk siarkan rangkaian kegiatan wafatnya Isa Almasih, Gereja Santo Pius X Gisting akan menyiarkan lewat akun Facebook dan You Tube dengan nama akun Paroki St Pius X Gisting.

“Sebenarnya selama ini sudah berjalan streaming untuk misa harian dan misa mingguan. Jadi nanti untuk misa rangkaian wafatnya Yesus Kristus sampai Paskah juga dilakukan seperti itu,” ujar Thomas. (Andi/Rudi)