Positif Terinfeksi Virus Corona, Warga Padang Meninggal di Lampung Selatan

38

HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Juru Bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, sekaligus Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Reihana, mengungkapkan ada satu  pasien positif terinfeksi virus Corona baru atau Coronavirus Dsease (Covid-19) di Lampung Selatan (Lamsel) yang meninggal dunia pada 10 April 2020.

Pasien tersebut berjenis kelamin wanita dan berusia 26 tahun.

“Riwayat pasien tersebut memang berasal dari daerah terjangkit, yakni Kota Tangerang, Banten, dengan tujuan ke Padang, Sumatera Barat, serta mempunyai penyakit tumor,” jelas Reihana, melalu video yang dikirim ke WhatsApp Group (WAG) info resmi ‘Covid-19 Provinsi Lampung’. Senin (13/04/2020)

Dalam perjalanan, lanjut dia, pasien tersebut mengeluh sakit. Saat dalam perjalanan menuju rumah sakit Bob Bazar, Kalianda, Lampung Selatan, wanita tersebut dinyatakan meninggal dunia.

“Selanjutnya, langsung dilakukan pemeriksaaan Rapid Test dan hasilnya positif (terinfeksi virus Corona). Kemudian ditindaklanjut juga ke pemeriksaan swab. Hasilnya yang telah dikonfirmasi dinyatakan positif,” terang Reihana.

Jenazah langsung dibawa ke Padang dan tim Dinas Kesehatan sudah melaporkan ke Kabid P2 Provinsi Sumatera Barat.

“Kami berkoordinasi dengan Kabid P2 Provinsi Sumatera Barat untuk dilakukan tracing kepada yang sudah melakukan kontak erat yang ada di Padang dengan pasien dan juga tenaga kesehatan Rumah Sakit Bob Bazar Lamsel.

BACA JUGA:  Gubernur Lampung Siap Perketat Pengawasan Protokol Kesehatan di Sektor Pariwisata Bersama Jajaran TNI-Polri

Di sisi lain, Reihana menjelaskan jika selain untuk menangani pasien yang ingin memeriksakan keluhan diduga Covid-19, Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek (RSUDAM) Lampung juga menyediakan pusat pelayanan terpadu Covid-19.

“Maksud RSUDAM membangun pusat pelayanan terpadu untuk langsung menangani apabila ada pasien yang diduga memiliki gejala demam, batuk, pilek, sakit tenggorokan dan sesak nafas, agar tidak lagi menuju ke IGD yang biasa. Tapi ke IGD pelayanan terpadu Covid-19,” terang Reihana.

Hal itu dimaksudkan agar pasien yang memiliki gejala seperti Covid-19, tidak lagi bersama-sama berobat ke satu IGD. Namun dilakukan pemisahan, isolasi langsung, agar berobatnya di satu tempat khusus.

“Kalau ditemukan gejala-gejala positif, di sana juga ada tempat isolasinya. Selanjutnya kalaupun harus dibawa ke tempat isolasi yang di belakang, ada ambulans yang membawanya. Jadi penanganannya lebih cepat,” jelas Reihana.

Di pusat pelayanan itu, lanjut dia, saat ini sehari-hari melayani pasien sebanyak 10 orang per hari.

Diketahui, tenaga medis pelayanan terpadu terdiri dari poli anak, spesialis anak, poli dewasa, spesialis paru, spesialis penyakit dalam dan rontgen.

“Itu karena diagnosa yang paling utama selain gejala. Kita harus liat fotoraknya yang ada khasnya bentuk Covid-19 yang ada di paru-paru. Sebenarnya pasilitas yang diberikan di pelayanan terpadu untuk konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter spesialis,” ujar Reihana.

BACA JUGA:  Dinas Kominfotik Provinsi Lampung Jalin Kerja Sama Dengan Kejaksaan Tinggi Lampung, Perkuat Tata Kelola Pemerintahan

Sebelumnya, Dinas Kesehatan (Diskes) Provinsi Lampung kembali merilis update situasi perkembangan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Senin (13/04/2020), pukul 10.00 WIB.

Dalam info grafis berupa data gambar yang dikirim Diskes Lampung ke WhatsApp Group (WAG) resmi info Corona Lampung, ‘Covid-19 Provinsi Lampung’ yang diterima tidak ada perubahan untuk kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung.

“Masih tetap 21 pasien positif Covid-19, delapan orang di antaranta masih dalam perawatan atau diisolasi, lima pasien meninggal dunia dan delapan orang dinyatakan sembuh,” tulis pihak Diskes Lampung.

Untuk pasien dalam pengawasan (PDP) mengalami pengurangan.

Sebelumnya, jumlah PDP di Lampung sebanyak 50 orang. Kini berkurang satu pasien, sehingga menjadi 49 orang.

Rinciannya, PDP yang masih dirawat 21 orang, 25 pasien dinyatakan sembuh dan dibolehkan pulang, serta tiga PDP meninggal dunia.

Sedangkan untuk jumlah orang dalam pemantauan (ODP) pada kembali mengalami peningkatan, serta pasien yang sembuh juga bertambah.

Dari data tersebut, jumlah ODP di Lampung 2.383 orang, dengan rincian 1.007 orang sedang dilakukan proses pemantauan dan 1.376 orang telah dinyatakan selesai pemantauan selama 14 hari. (Sandi)