Jelang Ramadhan, Arinal Pastikan Stok Pangan Aman, Tidak Ada Kenaikan Harga

13

HEADLINE LAMPUNG, BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi memastikan stok pangan jelang bulan suci Ramadhan aman dan tidak ada kenaikan harga.

Hal ini diungkapkannya saat meninjau Posko Gugus Tugas Covid-19 Lampung, Rabu (15/4/2020).

Menurut Arinal, situasi kondisi ekonomi tetap berjalan sebagaimana mestinya, sebagai penghasil pangan produksi pertanian dalam artian luas seperti padi, beras, jagung, telur ,daging ayam.

Apalagi komoditi terkait dengan bawang merah dan putih, semuanya juga aman.

“Mudah-mudahan dari hasil pertemuan tadi sudah selesai memberikan pengarahan bahwa kita akan jaga situasi itu,” ujar gubernur.

BACA JUGA:  Update Covid-19 Lampung 10 April 2020: Positif Corona Bertambah Tiga, Jadi 21 Orang

Arinal mengajak semua untuk tetap pendiriannya, membuktikan bahwa kita sebagai penghasil pangan.
Komoditi pangan sebagai kedaulatan pangan.

“Lampung insya Allah terhindar dari masalah-masalah yang mengganggu ekonomi kerakyatan dan UMKM pun akan kita lakukan sosialisasi, ” urainya

Tetapi, lanjut Arinal, UMKM menurun karena pangsa pasarnya, bukan karena produksinya, bukan kualitas bahannya, melainkan pangsa pasarnya dan konsumen terganggu, karena posisinya sedang dalam kondisi dihindari.

“Mudah-mudahan Covid-19 selesai, ekonomi kita tetap terjangkau, ” harapnya

Sejauh ini yang dilakukan pemerintah membantu rakyat miskin, kedua bantuan terhadap narapidana yang dibebaskan.

BACA JUGA:  Temu Usaha Agribisnis Penas XVI, Penyaluran KUR Provinsi Lampung Diatas Target Yang Ditetapkan Pemerintah

“Kita berikan bantuan pra kerja, supaya mereka itu ketika melakukan proses penyesuaian kebutuhannya tetap terjaga. Saya lebih mengutamakan rakyat miskin, jadi bukan tenaga kerja yang diberhentikan. Tetapi kalau tenaga kerja yang termasuk tingkat pendapatannya rendah, itu termasuk dalam kategori miskin, ” kata dia

Terkait pembelian kebutuhan petani seperti pupuk maupun benih, petani tetap bebas. Tetapi tidak boleh berkumpul. Usaha taninya wajib hukumnya dibelakan, dijalankan dan di-backup.

“Jadi kebutuhan itu kita akan lakukan, supaya jangan sampai petani mengalami kesulitan, ” tegasnya. (Ayu)