Akhir Bulan Ini, Lampung Dapat Bantuan Alat Tes Covid-19 PCR dari Kementerian BUMN

23

HEADLINELAMPUNG BANDAR LAMPUNG –— Lampung akan mendapat bantuan satu unit alat tes Covid-19 Polymerase Chain Reaction (PCR) dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam waktu dekat.

Selain itu, Lampung juga sedang dalam proses pemesanan sebanyak 5.000 alat pelindung diri (APD) Covid-19.

“Kita akan mendapat alat PCR dari Kementerian BUMN, yang diperkirakan akan datang ke Lampung sekitar akhir April 2020,” kata Juru Bicara Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Lampung, Reihana, melalui WhatsApp Group (WAG) info resmi Covid-19, Senin (20/04/2020) malam.

Sebelum didatangkannya alat PCR tersebut, lanjut dia, saat ini Tim Penanganan Covid-19 Lampung sedang mempersiapkan laboratorium kesehatan daerah, sesuai dengan syarat-syarat yang ada pada saat PCR datang. Salah satunya ruangan yang bertekanan negatif.

BACA JUGA:  Kemendikbud-Ristek Lakukan Standardisasi UPT Taman Budaya Lampung

“Kita juga mempersiapkan Rigen dan ekstraksi RNA. Walaupun nanti kita juga mendapatkan Rigen dari kementerian BUMN, tapi mungkin pemberiannya tidak terlalu banyak,” jelas Reihana.

Menurut dia, pada umumnya pemeriksaan swab melalui PCR keakuratannya sangat tinggi atau mendekati 100 persen

“Alat PCR ini bisa 96 test setiap running-nya dalam waktu 90 menit,” terang Reihana.

Sistem kerja alat PCR tersebut ada yang manual dan yang otomatis, bergantung keahlian dari tim analisnya.

BACA JUGA:  Tahun Depan, Bandara Raden Inten II Branti Lampung Jadi Embarkasi Haji Penuh

Di sisi lain, Reihana mengungkapkan jumlah Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang datang ke Provinsi Lampung sejak 16 Maret hingga 27 Maret 2020 tercatat sebanyak 65 orang.

Rinciannya, Lampung Tengah 16 orang, Lampung Timur 24 orang, Tulang Bawang Barat tiga orang, Pesawaran tiga orang, Lampung Selatan sembilan orang, Pringsewu dua orang, Tulang Bawang dua orang, Tanggamus satu orang, Lampung Utara tiga orang dan Kota Bandar Lampung dua orang.

“Namun untuk jumlah pemudik dari berbagai daerah yang datang ke Lampung sampai saat ini kami belum mempunyai datanya,” kata Reihana. (Sandi)