Tak Beri APD Covid-19, RS Urip Sumoharjo Bandar Lampung Abaikan Perawat Ruang Ranap

779

HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG – Kasus penyebaran virus Corona atau Coronavirus Desease 2019 (Covid-19) di Provinsi Lampung terus bertambah.

Bahkan, orang yang positif terpapar virus Corona mematikan tersebut di Lampung seorang dokter dan bayi dari Kabupaten Lampung Selatan.

Penambahan jumlah pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Lampung tertinggi terjadi pada Rabu (6/5/2020) sebanyak delapan orang, sehingga total 63 orang.

Ironisnya, di saat terus bertambahnya kasus positif Covid-19, pihak Rumah Sakit Urip Sumoharjo (RSUS) Bandar Lampung diduga mengabaikan perawat yang berjaga di ruangan.

Para perawat yang berjaga di ruang rawat inap (Ranap) tidak dilengkapi Alat Pelindung Diri (APD).

Bahkan menurut seorang perawat yang berjaga di ruang rawat inap, untuk masker pun mereka harus membawa sendiri dari rumah.

“Yang dibagikan masker hanya perawat yang berjaga di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) dan Ruang Operasai,” ujar perawat yang enggan namanya ditulis, kepada Headlinelampung, Kamis (7/5/2020) malam.

BACA JUGA:  DPRD Lampung Dukung Perbaikan Jalan Provinsi Melalui Dana Pinjaman

Padahal menurut dia, RSUS banyak mendapat bantuan atau donasi APD dari berbagai pihak, baik lembaga maupun perorangan (sumber Instagram RS Urip Sumoharjo Lampung).

“Namun perawat ruangan di lingkungan kami sangat sulit, bahkan tak diberikan APD dari manajemen,” jelasnya.

Bahkan, dua Ranap di RSUS harus merumahkan perawat yang berjaga, yaitu di Ruang Cendana yang pernah merawat pasien terkonfirmasi Vovid-19 asal Lampung Selatan.

Lalu, Ruang Khaja 2, yang diketahui juga ada pasien positif Covid-19.

“Yang kami keluhkan ini APD untuk perawat yang berjaga di ruangan pak, karena sering kali kami kecolongan pasien tekonfirmasi positif, yang hasil testnya positif setelah mereka meninggalkan rumah sakit ini,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Menko Perekonomian Beri Larangan Beberapa Kegiatan Masyarakat di Kota Bandar Lampung

Dia juga mengeluhkan bahwa perawat yang berjaga di Ranap RSUS selama terjadinya kasus Covid-19, belum dilakukan Rapid Test.

Bahkan pada Kamis pagi, ada salah satu dokter anastesi yang terkonfirmasi positif, setelah yang bersangkutan melakukan rapid test pribadi yang kedua kalinya.

“Kami garda terdepan di Rumah Sakit ini. Tapi setelah terjadi kasus Covid-19 ini, kami merasa manajemen dan direktur tidak memperhatikan keselamatan kami,” keluhnya.

Dia mempersilakan Headlinelampubg membuktikan pengakuannya dengan mengunjungi ruangan rawat inap RSUS.

“Silakan disurvei pak. Banyak kawan-kawan kami yang masih memakai masker kain, karena tidak dibagikan manajemen. Padahal bantuan dari mana-mana mengalir terus, tapi tidak ada satupun yang terealisasi langsung ke kami,” terangnya. (fikri)