Anggaran Covid-19 Lamteng Baru Terserap 50 Persen

17

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Anggaran untuk penanganan corona virus disease (Covid-19), di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng) baru terserap 50 persen dari total Rp38 miliar.

Hal dikatakan Wakil Sekretaris Gugus Tugas (GTP) Covid-19 Kabupaten Lamteng, Zulkifli belum lama ini.

Dikatakan dia, anggaran tersebut termasuk untuk merehab dan membangun ruang isolasi Covid-19 di
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Demang Sepulau Raya.

“Anggaran yang sudah terserap untuk penanggulangan Covid-19, sekitar 50 persen dari Rp38 miliar. Anggaran itu, termasuk untuk pembangunan dan merehab ruang isolasi Covid-19 di RSUD Demang Sepulah Raya,” jelasnya.

Zulkifli mengatakan, penyisihan anggaran yang dilakukan Pemkab Lamteng sebesar Rp70,8 miliar. Dana itu, dialokasikan dari dana desa.

“Kalau yang kalian tahu Rp70,8 miliar, termasuk yang dialokasikan dari dana desa. Kalau yang dikelola Pemkab Lamteng Rp38 miliar,” ujarnya.

BACA JUGA:  Adipati Pimpin Upacara HUT RI Ke-75 Tingkat Kabupaten Way Kanan

Untuk itu lanjut Ia, masih ada bantuan lainya dalam masa persiapan new normal yang diberikan kepada masyarakat terdampak Covid-19.

“Akibat Covid-19, Banyak masyarakat yang usahanya belum pulih. Ada tiga tahapan bantuan yang diberikan yakni,
penyelamatan kesehatan, penangan sosial, dan pemulihan ekonomi,” tukasnya.

Menurut Zulkifli, pada tahapan pemulihan ekonomi, pihaknya telah mendata para pelaku usaha atau UMKM.

“UMKM yang akan dibantu. Data sementara ada sekitar 25 ribu UMKM yang terdampak Covid-19. Ini yang akan dibantu. Bantuannya, tidak akan sama sesuai bidang usahanya,” jelasnya.

Ia mengatakan, bantuan pemulihan ekonomi bagi UMKM, tidak semata-mata dalam bentuk modal.

“Bantuan yang diberikan itu, tidak harus modal. Misalnya, merelaksasi utang. Jika ada utang di bank, kita minta menunda pembayaran cicilannya,” kata Zulkifli.

BACA JUGA:  Lampung Barat Zona Merah Covid-19, Nayuh dan KBM Disetop, Wisata Ditutup

Menurut dia, kalau bantuan modal yang diberikan, anggarannya tidak mencukupi. Karena, ploting anggaran untuk pemulihan ekonomi hanya Rp5 miliar.

Dijelaskanya, anggaran Covid-19 banyak terpakai untuk penanganan, penanggulangan, dan pencegahan sekitar Rp18 miliar serta penanganan sosial sekitar Rp15 miliar.

Zulkifli mengakui, sebenarnya Gugus Tugas meminta tambahan anggaran untuk pembangunan ruang isolasi.

“Sebenarnya kita minta tambahan anggaran untuk pembangunan ruang isolasi di RSUD DSR yang baru tujuh kamar. Apalagi untuk masa pemulihan ekonomi ini,” imbuhnya.

Ditambahkan Zulkifli, dengan data sementara 25 ribu UMKM perkiraan membutuhkan anggaran diatas Rp50 miliaran. Karena, saat ini UMKM di Lamteng sulit bergerak karena kurang modal. (Gunawan)