HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG — Rapat pleno terbuka verifikasi faktual (verfak) tahap kedua
pasangan bakal calon wali kota-wakil wali kota jalur independen, Ike Edwin dan Zam Zanariah, yang digelar KPU Kota Bandar Lampung di Hotel Radisson, Jumat (21/8/2020) masih belum ada kejelasan.
Rapat pleno yang berlangsung hingga malam itu dikarenakan banyak data dukungan masyarakat dari tim pemenangan pasangan calon independen (pacaden) Ike Edwin-Zam Zanariah berbeda dengan data yang diplenokan.
“Berbeda dengan data saya yang sudah ditandatangani, atau kesepakatan bersama KPU sebelum pleno. Kenapa tiba-tiba yang ditandatangani tidak sama dengan yang diplenokan,” kata Dang Ike — sapaan akrab Ike Edwin — Jumat malam.
Jika pihak KPU Kota Bandar Lampung tetap menganulir data yang ada, lanjut Ike, pihaknya akan mempelajari keputusannya.
“Bila ada indikasi kecurangan maka saya akan tuntut melalui jalur hukum pidana. Kalau terjadi unsur manipulasi data yang merugikan, kita bisa tuntut dengan pidana,” tegas jenderal polisi bintang dua itu.
Mantan kapolda Lampung ini menambahkan, pihaknya siap dengan pembuktian data yang dimiliki.
Tim pemenangannya mempunyai data kuat untuk diadu dengan data yang diduga banyak dianulir KPU.
“Jika penetapan hasil pleno tidak sesuai, kami siap adu data dan menghadirkan saksi-saksi, karena kami berkeyakinan data yang kami sajikan itu sesuai yang dikerjakan di lapangan,” terang Dang Ike.
Saat ini, Ike Edwin dan Zam Zanariah masih menunggu rapat pleno ulang yang dijadwalkan kembali oleh KPU Kota Bandar Lampung, dengan waktu yang belum ditentukan.
Ricuh
Diberitakan sebelumnya, rapat pleno verifukasi faktual (Verfak) bakal calon independen pemilihan wali kota (Pilwakot) Bandar Lampung yang digelar KPU setempat di Hotel Radisson, diwarnai kericuhan.
Pasalnya, Ketua KPU Kota Bandar Lampung, Dedy Triadi, membacakan hasil berita acara pleno tersebut tanpa kehadiran pasangan bakal calon independen (Bacaden) Ike Edwin -Zam Zanariah yang sedang menunaikan ibadah sholat magrib selama 15 menit.
Pantauan Headlinelampung, saat itu Ike Edwin belum tiba di ruangan pleno, namun ketua KPU Bandar Lampung tetap memulai acara dengan membacakan surat keputusan pleno.
Mengetahui hal itu, beberapa orang pendukung Ike Edwin memaksa masuk ke ruang rapat dan berteriak
dengan mengatakan hasil rapat tidak sah, KPU curang.
Sejumlah aparat kepolisian langsung menghalau massa kembali ke luar ruangan.
Beberapa menit kemudian, suasana bisa diredakan oleh aparat keamanan dan instruksi dari Ike Edwin.
“Coba kalian berhenti dulu. Jangan rusuh, jangan ricuh, malu. Saya ini mantan kapolda Lampung. Saya mendapat predikat terbaik. Jangan bikin malu,” kata Dang Ike — sapaan akrab Ije Edwin, kepada timnya, Jum’at (21/08/2020) malam.
Ike Edwin menegaskan dirinya sedang melakukan perang data dengan KPU, untuk membuktikan adanya kecurangan dalam proses verfak.
“Kalian tenang saja, mereka sudah kelabakan dengan data kita, di sinilah terlihat kecurangan demokrasi,” tukasnya. (Sandi)