Bupati Non-aktif Lamteng Negatif Covid-19, Ini Tanggapan Ketua MPC Pemuda Pancasila

553

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Sehari positif, esok negatif dan berita tersebut menjadi blunder ditengah masyarakat. Akibatnya, masyakarat akan apatis terhadap berita pasien yang terpapar Covid-19.

Hal itu dipertanyakan oleh Ketua MPC Pemuda Pancasila (PP) Lampung Tengah (Lamteng) Habibi melalu pesan release.

Menurutnya, masyakarat kaget karena belum reda mendengar dan membaca berita tentang Bupati Lamteng non aktif Loekman Djoyosoemarto dan istri yang dinyatakan positif Covid-19.

“Kita belum reda saat mendengar berita tentang terpaparnya bupati non aktif Loekman beserta istri, yang diumumkan secara langsung oleh Kadis Kesehatan Provinsi Lampung dengan hasil positif covid-19,” jelasnya.

BACA JUGA:  Beri Pendampingan, Bupati Lamtim Apresiasi BPKP Perwakilan Provinsi Lampung

Ditambahkanya, selang satu hari dari kabar tersebut, masyarakat dihebohkan lagi dengan kabar release yang dikeluarkan Mayapada Hospital, menyatakan Loekmam dan Ellya negatif Covid-19.

“Kita dihebohkan dengan berita hasil rillis di RS Mayapada tempat Loekman dan isterinya dirujuk yang menyatakan beliau negatif covid-19,”katanya.

Beredarnya berita Paslon petahan negatif Covid-19, sangat menyenangkan dan menggembirakan masyarakat. “Kita menyambut gembira kabar baik ini. Tapi dibalik kegembiraan, tentu ada juga tanda tanya besar terkait 2 hasil yang berbeda dalam hitungan jam tersebut. Siapakah yang lalai dalam proses pemerikasaan ini?,” ungkap Ketua MPC Pemuda Pancasila Lamteng.

Jika memang benar negatif, kata Hanibi lantas apa motivasi dari Dinas Kesehatan Provinsi yang secara tegas menyatakan yang bersangkutan positif covid-19.

BACA JUGA:  Harlah NU Ke-95, Korwil MWC NU Blambangan Umpu Way Kanan Doa Bersama

“Disisi lain dengan insiden ini, kita khawatir masyarakat luas akan hilang kepercayaan terhadap integeritas tenaga kesehatan yang ada. Bahkan, parahnya, masyarakat akan tidak mempercayai adanya wabah ini. Ini akan memperburuk keadaan. Karena Ini persoalan serius yang harus segera di tindak lanjuti,” pungkasnya.

Sementara terkait dua hasil laboratorium yang berbeda, Kadis Kesehatan Lamteng dr Otniel, mengatakan bisa jadi. Karena hasil swab tersebut masih bisa dikoreksi.

“Ya memang bisa berbeda, dan hasillnya bisa dikoreksi,” pungkasnya.(gunawan)