Empat Hari Lagi Program KPB Pemprov Lampung Di-launching

25

HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG — Pemerintah provinsi (Pemprov) Lampung terus memantapkan program Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi yakni Kartu Petani Berjaya (KPB), Jum’at, (2/0/10/2020)

Hal itu diungkapkan Gubernur Arinal usai pembahasan rapat final persiapan launching KPB yang akan akan dilaksanakan pada 6 Oktober 2020 mendatang yang berlokasi di desa Tempuran Kecamatan Trimurjo Kabupaten Lampung Tengah

Rapat yang diikuti oleh Kepala OPD terkait, Tim Kartu Petani Berjaya serta Perbankan tersebut membahas seputar persiapan terakhir yang telah dilakukan guna mendukung suksesnya penyelenggaraan acara.

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi mengatakan, dengan adanya KPB ini kedepannya bisa memudahkan apa yang menjadi kebutuhan petani di Lampung

BACA JUGA:  Update Kasus Covid-19 Lampung 22 April 2020: ODP Bertambah 82 Orang, PDP Naik Tiga Pasien

“Ketika para petani yang ingin membutuhkan sarana produksinya seperti benih, Bibit, maupun pupuk kan sudah tersedia, agar para petani lebih mudah mendapatkan kebutuhan produksi apa yang dikelola,” kata Arinal, di lingkungan pemerintah provinsi Lampung

Selain mempermudah petani dalam memenuhi kebutuhannya, Gubernur, Arinal juga menegaskan agar perbankan dapat mendukung penuh program Kartu Petani Berjaya yang diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi Lampung, karena Program ini diharapkan akan menjadi contoh bagi daerah – daerah lain di Indonesia dalam rangka pengelolaan sumber daya pertanian dan membantu para petani.

BACA JUGA:  Tiga Pasien Covid-19 di Lampung Meninggal, Positif Bertambah 52 Pasien

Pemerintah bertanggungjawab dalam rangka mendorong pembangunan pertanian dengan memfasilitasi kebutuhan petani melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), menyiapkan benih dan menyiapkan pupuk, sehingga akan meningkatkan produktifitas pertanian.

“Pemerintah terkait harus membantu program untuk petani ini, karena kan semua orang di Indonesia makan beras, namun jarang sekali yang memikirkan Petani,” ujar Arinal

Menurut Gubernur ketersediaan pangan di Lampung tidak boleh diabaikan, sementara kita memasok daerah lain.

“Oleh karena itu saya ingin pada waktu tertentu beras ini dapat diekspor, namun dengan memperhatikan kedaulatan pangan di Indonesia,” pungkasnya.(Sandi)