Nessy: Profesi Guru Mengaji Pekerjaan Mulia

120

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Profesi sebagai guru mengaji adalah pekerjaan mulia. Jasa guru ngaji tidak dapat diukur dengan rupiah.

Hal itu diungkapkam oleh Paslon Nomor urut 3 Nessy Kalviya Mustafa saat bertemu guru ngaji di Kecamatan Seputihagung, Jumat (23/10/2020).

Kepada para guru ngaji Nessy Kalviya berjanji akan melanjutkan program suaminya Mustafa, saat memimpin Lamteng memberikan insentif.

Profesi sebagai guru ngaji adalah pekerjaan yang sangat mulia. Karena, jasa guru ngaji tidak dapat dibalas dengan uang. Mereka telah mengajari putra-putri kita, tentang yang hak dan batil, etika, tata kerama. Sebab putra-putri yang baik dan jujur, sebagai pembuka pintu surga bagi kedua orang tuanya.

BACA JUGA:  Bawaslu Pesibar Awasi Coklit Tahapan Pilkada Serentak 2020

“Jasa guru ngaji tidak bisa dibalas dengan uang, karena nilainya tidak terhingga. Anak yang diajari agama bisa menjadi pembuka pintu surga untuk orang tua,” terangnya.

Ia mengisahkan mengapa Mustafa saat menjabat sebagai Bupati Lamteng, memberikan insentif pada guru ngaji. Insentif tersebut, diberikan sebagai bentuk penghargaan atas jasa para guru ngaji.

“Oleh karenanya, waktu itu Pak Mustafa berupaya untuk memberikan penghargaan kepada guru ngaji. Doakan saya untuk dapat melanjutkan program pak Mustafa. Terutama kepada guru ngaji dan bantuan-bantuan ke pesantren, anak yatim, kaum dhuafa, dan janda-janda tua,” ungkapnya.

Sementara Edi Gunawan seorang guru ngaji dari Kampung Dono Arum, mengatakan, saat Mustafa menjabat sebagai Bupati Lamteng. Guru ngaji di Kecamatan Seputihagung merasa dimuliakan. Selain diberikan motivasi untuk selalu mangajarkan anak-anak tentang ilmu agama, para guru ngaji juga diberikan insentif.

BACA JUGA:  DPRD Lamteng Gelar Paripurna Rancangan Perubahan KUA-PPAS 2021

Meskipun tidak dibayar, guru ngaji tetap mengajar, ia mengaku sangat menghargai insentif yang diberikan pemerintah.

“Kami guru ngaji pernah merasakan kebaikan bapak Mustafa. Kami merasa dimuliakan, diberi motivasi untuk selalu mengajar anak anak, dan diberikan insentif. Kami tetap mengajar setiap ba’da Ashar dan Magrib meskipun tidak dibayar. Kami sangat menghargai saat diberikan penghargaan oleh pemerintah berupa insentif,” pungkasmya. (Gunawan)