Sekjen PWI Pusat Mirza Zuhaldi: Media Cetak Tidak Akan Mati!

13

HEADLINELAMPUNG, TUBABA – Sekretaris Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pusat Mirza Zuhaldi mengatakan, media cetak tidak akan mati, meski trend media siber begitu mendominasi.

“Situasi hari ini merupakan keniscayaan, tapi saya yakin media cetak tidak akan mati, ditengah gempuran teknologi digital media siber yang begitu mendominasi,” ujarnya saat melakukan dialog bersama pengurus dan anggota PWI perwakilan kabupaten Tulang Bawang Barat, di gedung PWI Pusat, Kamis (26/11/2020).

Menurut mantan Ketua PWI Jawa Barat dua periode tersebut, media cetak akan tetap menjadi pilihan masyarakat sebagai salah satu bahan bacaan yang memberikan edukasi dan menghibur.

“Memang harus diakui, keberadaan media cetak mengalami penurunan drastis. Bukan saja untuk Indonesia, dunia pun juga mengalaminya,” terangnya.

Dia menceritakan, hasil pertemuan seluruh pemimpin redaksi media cetak seluruh dunia di India dan Australia, pemimpin media cetak telah menemukan formula menyikapi cara bagaimana tetap eksis ditengah perkembangan zaman, terutama era digital saat ini.

“Sebenarnya kita seluruh pemilik media cetak terus melakukan pertemuan menyikapi hal tersebut. Insyaallah tahun 2021 pertemuan sama akan dilakukan di Bali. Saya harap pemilik dan pemimpin redaksi media cetak ikut dalam pertemuan dan pembahasan bersama seluruh owner media cetak seluruh dunia. Itu penting sebagai langkah mengeksiskan kembali peminat masyarakat terhadap media cetak,” tukasnya.

BACA JUGA:  Senin, Pemkab Way Kanan Gelar Penyambutan Bupati dan Wakil Bupati

Oleh karena itu, untuk bertahan dan tetap eksis berada di tengah masyarakat, media cetak harus lebih mengarah kepada konten lokal dan harus lebih “merakyat” bersama masyarakat atau pemerintahan wilayah setempat.

“Media cetak harus lebih dekat dengan konten lokal, lebih banyak pemberitaannya menyentuh kepentingan publik, mendukung pembangunan daerah, serta wartawannya harus mampu berada di tengah masyarakat, dengan istilah “merakyat” dari kota hingga desa,” ucapnya.

Dia juga mengatakan, media cetak yang fokus pada konten lokal, dipastikan akan tetap bertahan dan hidup, tidak terpengaruh dengan gencarnya kehadiran media siber seiring perkembangan zaman.

“Wartawan dan management redaksi lebih dituntut kepada pendekatan publik lokal.
Seperti contoh, dengan kata lain pemberitaan media cetak harus lebih dekat kepada narasumber semisal pemberitaan seputar pesta perkawinan atau kegiatan yang jarang diliput wartawan seperti kegiatan di tingkat RT,” jelasnya.

BACA JUGA:  Warga Miskin di Lampung Selatan Terima BLT Rp200 Ribu

Sementara, Ketua Umum PWI Pusat Atal S Defari mengatakan, hasil pembahasan dengan pemerintah pusat. Kemungkinan pada tahun 2021 baik media cetak dan media siber yang sudah terverifikasi Dewan Pers akan mendapatkan bantuan stimulus Rp 3 triliun sebagai imbas dari pandemi virus Covid-19.

“Saya katakan dengan pemerintah pusat, hingga saat ini ada sekitar seribuan media yang sudah terverifikasi Dewan Pers. Jika nanti Rp 3 triliun tersebut terakomodir dan dibagi kepada media cetak maupun online kan lumayan. Cukup membantu akibat pandemi virus Covid-19 yang hingga sekarang belum reda,” jelasnya.

Selain itu, untuk membantu meringankan pengusaha media cetak, Pemerintah juga sepakat memberikan keringanan pembayaran pajak, terutama pada pajak kertas.

“Artinya bukan saja usaha lain yang terimbas, media cetak pun turut mengalami penurunan omzet dan banyak terancam bangkrut. Wajar saja, pemerintah juga memperhatikan nasib media cetak,” ujarnya yang diamini Sekjen PWI pusat Mirza Zuhaldi. (Indra/Holidin/ Elan)