HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Dua batu meteor seberat tiga ons kembali ditemukan warga dalam kamar, Minggu (31/1/2021).
Ditemukanya dua batu meteor didalam kamar bermula sesaat setelah Satinem warga Dusun Ini kampung Mojopahit Kecamatan Punggur, mendapati genteng rumah pecah dan sprei kaurnya bolong akibat terbakar.
Menurut Satinem pada malam Jumat Kliwon sekira Pukul 22 00 WIb, ia dirumah seorang diri tiba-tiba ada suara gemuruh diluar rumah.
“Saat itu aku langsung keluar rumah. Tapi tidak ada apa-apa, ” jelasnya.
Satinem mengatakan kesokan harinya (Sabtu), Dia kaget saat hendak membersihkan kamar tidur putranya yang kosong karena ditinggal kerja diluar kota. Diatas dipan ia melihat banyak pecahan genting , atap rumahnya bocor, dan seprai kasur dalam keadaan gosong habis terbakar.
“Aku tu bertanya-tanya ada pertanda apa, karena suamiku jarang dirumah nyopir mobil baru bara, ” terangnya.
Didalam kamar itu lanjut Satinem ia menemukan dua bongkah batu. Satinem baru tersadar beberapa hari yang lalu warga digegerkan dengan penemuan batu meteor.
Satinem langsung keluar dan memberi tahu tetangganya terkait penemuan batu didalam kamar tidur anaknya.
Kemudian sejumlah warga datang beserta kepada Dusun untuk mengecek kebenaran baru tersebut.
Oleh warga batu meteor tersebut ditempelkan dengan besi magnet (besi brani). Batu dan besi itu menemel.
Batu tersebut jelas Satinem, akan dilakukan penelitian di Itera oleh pamong desa untuk memastikan meteor atau bukan. Satinem mengaku siap jika batunya akan dilakukan penelitian. Pada dasarnya kata Satinem yang penting digunakan di jalan yang benar. Karena suapan tahu Batu tersebut memiliki harga yang mahal.
“Saya sangat bersyukur jika Batu itu harganya mahal, alhamdulillah uang itu akan digunakan untuk biaya hidup, buka usaha dan bayar hutang serta umroh,” pungkasnya.
Sebelumnya warga Dusun Mulyodadi Kampung Astomulyo Kecamatan Punggur juga digegerkan dengan suara gemuruh dan ledakan dahsyat di Rumah Mujilah, pada Kamis (28/1/2021), sekira pukul 22.30 WIB
Batu yang diduga benda langit tersebut sebelum jatuh ketanah, terlebih dahulu menimpa genteng rumah warga. (Gunawan)
