Biaya Operasional Tinggi, GSABSW Kota Metro Terancam Mangkrak

342

HEADLINELAMPUNG, METRO – Gedung Sesat Agung Bumi Sai Wawai (GSABSW) mili Kota Metro terancam mangkrak. Sebab, biaya operasional gedung yang pembangunannya menelan dana Rp 47 miliar tersebut cukup tinggi.

Salah satu biaya operasional GSABSW yang terbilang mahal itu seperti biaya pembayaran rekening listrik.

“Ya, biaya pembayaran rekening listrik GSABSW mencapai Rp 15 juta per bulan,” ujar Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan Retribusi Daerah (BP2RD) Kota Metro, Arif Joko Arwoko, Minggu (7/3/2021).

Agar pengelolaan GSABSW dapat menguntungkan Pemkot Metro, lanjut dia, maka harus dipihakketigakan.

BACA JUGA:  Humas Kwarcab Pramuka Pringsewu Ikuti Webinar Pengenalan Siaran Radio Penanggulangan Covid-19

“Seharusnya dikelola pihak ketiga. Tetapi harus diatur melalui peraturan wali kota (perwali),” jelas Arif.

Diketahui, pasca diresmikan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi akhir Desember 2020 lalu, GSABSW yang dibangun dengan menggusur Gedung Wanita dan Sanggar Pramuka Kota Metro tersebut nyaris tidak digunakan.

Tercatat, GSABSW kali pertama digunakan untuk acara pesta pernikahan anak Wakil Wali Kota kala itu, Djohan.

Lalu, acara wisuda sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Metro, dan terakhir digunakan untuk serah terima jabatan wali kota dan wakil wali kota Metro.

BACA JUGA:  Bobol Indomaret Ganjaragung, Pencuri Gasak Uang Rp 40 Jutaan

Luas total bangunan GSABSW yakni 5.335 m², yang terdiri lantai bassement seluas 2.310 m², lantai I seluas 2.600 m² dan lantai II seluas 425 m², berdiri pada lahan seluas 6.200 m². 

Pembangunan GSABSW menghabiskan biaya sebesar Rp 47 miliar, dengan rincian anggaran tahap I Rp 26 miliar, anggaran tahan II  Rp 16 miliar, dan anggaran tahap III sebesar Rp 5 miliar. (dwi)