Satu Pekon Tertinggal di Lampung Barat Dihapuskan

47

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG BARAT-Selama ini terdapat satu Pekon (Desa) di Kabupaten Lampung Barat (Lambar), yang berpredikat sebagai Pekon tertinggal, yakni Pekon Pancurmas, Kecamatan Lumbok Seminung.

Namun baru ini predikat Pekon tertinggal yang disematkan ke Pekon Pancurmas berhasil dihapuskan oleh Pemerintah Daerah setempat melalui penandatanganan penetapan Indeks Desa Membangun (IDM) yang bertempat di Aula Pekuwon, Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Lambar, rabu (2/6/2021).

Acara penandatanganan ini dihadiri Kepala Bappeda Agustanto Basmar, Kepala DPMP Noviardi Kuswan, kemudian unsur pendamping desa Anton Hilman.

Kepala Bappeda Lambar Agustanto Basmar mengatakan, mengenai status pekon di Lampung Barat berdasarkan IDM saat ini tidak ada lagi pekon dengan status tertinggal. Kemudian dari total 131 pekon yang ada di Lambar, terdapat 40 pekon status mandiri, 61 pekon status maju, dan 30 pekon status berkembang.

BACA JUGA:  Hasil Swab Belum Keluar, Pasien Diduga Suspek Covid-19 di Tubaba Dimakamkan secara Prokes

”Sehingga tidak ada lagi pekon yang tertinggal, adanya pekon mandiri, pekon maju dan pekon berkembang, dengan hasil penilaian tersebut, menjadikan Lampung Barat memiliki status maju tingkat nasional, Lampung Barat berada di posisi 35 status maju tingkat nasional,” ungkap Agustanto.

Untuk pembagian status penilaian lanjut dia, yaitu desa sangat tertinggal, desa tertinggal, desa berkembang, desa maju, desa mandiri. Dengan memperhatikan tiga aspek penilaian yakni Indeks Komposit Sosial (IKS), Indeks Komposit Ekonomi (IKE) serta Indeks Komposit Lingkungan (IKL).

Tujuan dari disusunya nilai IDM ini sendiri adalah memetakan status perkembangan desa yang memperhatikan karakteristiknya dalam penanganan, sebagai instrumen untuk melakukan targeting dalam pencapaian Rencana Pembangunan Jangka Menengah, memberikan arah bagi kebijakan pembangunan kemandirian Desa di masa mendatang, mengarahkan ketepatan intervensi dalam kebijakan.

BACA JUGA:  15 Personel Polres Pesawaran Terima Penghargaan

”Sebagai indikator yang menjadi penilaian dalam IDM tersebut berkenaan dengan ketahanan sosial, ketahanan ekonomi, dan indikator ketahanan lingkungan di pekon yang dimaksud,” jelasnya.

Terakhir ia menyampaikan, “penyebab berkurangnya jumlah pekon tertinggal di Kabupaten Lambar, diantaranya ada pengaruh dari dana desa (DD) yang dikucurkan pemerintah pusat ke setiap pekon. Pengaruh yang sangat signifikan itu seperti infrastruktur jalan yang mana dulu kondisi jalan masih banyak yang berbentuk tanah namun saat ini telah di beton dan aspal, serta ketersediaan fasilitas air bersih yang mana sebelumnya warga masih mengambil air di sumber mata air namun saat ini telah dibangun prasarana air bersih (PSAB),” pungkasnya. (HL-Hendri)