HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG UTARA-Aksi unjuk rasa yang digelar Aliansi Pemuda-Pemudi Lampung Utara sempat berlangsung ricuh.
Aksi yang digelar bersamaan dengan Paripurna istimewa HUT Ke-75 Kabupaten Lampung Utara tersebut berlangsung memanas.
Beruntung Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono dan jajaran berhasil meredam dan mengendalikan aksi massa sehingga situasi kembali kondusif.
Aksi unjuk rasa Aliansi Pemuda-Pemudi Lampung Utara tersebut digelar meminta pemerintah kabupaten setempat dalam hal ini Bupati Budi Utomo dapat tegas dalam setiap pengambilan keputusan demi kebaikan dan kemajuan pembangunan di kabupaten setempat.
Aksi pertama kali digelar di halaman kantor Bupati Lampung Utara. Puluhan massa aksi menggelar orasi menyampaikan sejumlah tuntutan yang isinya agar kedepan Lampung Utara menjadi kabupaten yang lebih baik dan lebih maju.
Kemudian, setelah beberapa saat menyampaikan orasi di tempat tersebut, massa aksi kemudian melanjutkan aksi menuju ke gedung DPRD Lampung Utara.
Selama diperjalanan massa aksi sempat melakukan orasi di tugu Payan Mas, dan di depan kantor Dinas PUPR Lampung Utara.
Di dua tempat itu, massa aksi menyampaikan aspirasi agar dalam menjalankan roda pemerintahan mengedepankan kepentingan masyarakat dan terus menjaga situasi kondusif agar roda pemerintahan dan pembangunan dapat berjalan sesuai dengan harapan seluruh masyarakat Lampung Utara.
Aksi kemudian dilanjutkan menuju gedung DPRD Lampung Utara. Selama perjalanan koordinator aksi dan peserta aksi terus menyampaikan orasi sejumlah tuntutan.
Massa aksi kemudian sampai didepan gerbang gedung DPRD Lampung Utara. Disana para massa aksi kembali menyampaikan orasi secara bergantian.
Aksi unjuk rasa berjalan tertib dan kondusif, meski didalam gedung DPRD sedang berlangsung paripurna istimewa HUT Ke-75 Kabupaten Lampung Utara.
Setelah paripurna DPRD selesai, massa aksi yang di komandoi koordinator lapangan (Korlap) Ade Candra Pasawarda dan kawan kawan meminta waktu kepada Bupati Budi Utomo untuk dapat menyampaikan aspirasi mereka langsung di depan orang nomor satu di Lampung Utara tersebut.
Namun, karena jadwal kegiatan ramah tamah yang akan di laksanakan di rumdis ketua DPRD Lampung Utara segera dilaksanakan. Bupati Budi Utomo dan rombongan langsung menaiki mobil dinas tanpa menerima perwakilan aksi massa.
Karena kecewa dan diduga terjadi Miss Komunikasi, sejumlah peserta aksi massa kemudian berinisiatif untuk memblokade rombongan mobil dinas Bupati Budi Utomo tepat di jalan lintas Sumatera yang berada persis didepan gedung DPRD setempat.
Disana peserta aksi dan pihak keamanan baik kepolisian dan Pol PP sempat terjadi aksi dorong dorongan, dan situasi menjadi ricuh.
Karena melihat aksi massa yang menghalangi mobil dinas Bupati Budi Utomo dan menimbulkan kemacetan, maka pihak kepolisian mengambil sikap tegas dengan berupaya membubarkan aksi massa dengan mengamankan salah seorang peserta aksi.
Meski mobil dinas Bupati Budi Utomo berhasil keluar dari blokade massa, namun aksi terus berlanjut. Para peserta aksi terus menyampaikan orasinya.
Situasi kembali memanas, saat salah satu peserta aksi yang sempat diamankan mengaku mendapatkan pukulan dari beberapa anggota polisi yang mengamankan aksi massa.
Di tengah kericuhan tersebut, Kapolres Lampung Utara AKBP Bambang Yudho Martono langsung mengambil pengeras suara dan menyampaikan pendapatnya dengan tegas untuk menenangkan aksi massa.
“Kalian ini cari apa. Tidak ada jago-jagoan disini. Kan kalian ini izinnya yang disampaikan ke polres akan menggelar aksi unjuk rasa yang humanis. Kok jadi seperti ini. Jangan brutal lah. Kalian ini bersama kami. Kalau ingin bertemu bupati nanti saya jembatani. Kan saya sudah bilang, kalau mau bertemu dengan bupati sampaikan dengan saya. Nanti saya jembatani,” kata Kapolres dengan tegas.
Setelah itu, perwakilan aksi Ade kemudian menyampaikan permohonan maaf atas insiden yang terjadi. Dia menyampaikan apa yang dilakukan para pemuda hanya ingin bertemu dengan bupati untuk menyampaikan aspirasi mereka.
“Kami izin sama pak Kapolres, tolong kami bisa sampaikan aspirasi,” pinta Ade.
Mendengar itu, Kapolres langsung menyatakan siapa diantara perwakilan yang akan mewakilkan untuk berdialog langsung dengan bupati.
“Oke. Saya jembatani. Sekarang siapa perwakilan berapa orang yang akan bertemu dengan bupati. Saya kawal dan dan antarkan,” jawab lugas Kapolres.
Massa yang tadi sempat tersulut emosi, akhirnya menjadi dingin. Dan kemudian mengapresiasi Kapolres Lampung Utara karena telah menerima mereka dengan humanis.
“Hidup Kapolres. Hidup Kapolres,” ujar peserta aksi dengan kompak.
Akhirnya, dengan kawalan Kapolres, perwakilan aksi kemudian bertemu dengan Bupati Budi Utomo di rumah dinas Ketua DPRD Romli.
Disana perwakilan aksi diterima dan antara aliansi dan Pemerintah Kabupaten Lampung Utara kembali harmonis dan sepakat mengawal pembangunan lebih baik. (HL-dra)