Setelah Tugu Pena, Rencana Pembangunan MPP Menuai Protes

150

HEADLINELAMPUNG, METRO-Setelah rencana pembangunan tugu, kini penolakan juga dilontarkan elemen masyarakat atas rencana pembangunan Mall Pelayanan Publik (MPP).

Ketua Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan (JPKP) Kota Metro, Khairul Talib menyatakan, rencana Pemkot Metro untuk membangun gedung MPP pada tanah aset milik pemkot setempat di bilangan Kelurahan Mulyojati Metro Barat, tidaklah prioritas bahkan pemborosan, karena diperlukan anggaran miliaran rupiah untuk pembangunannya.

“Akan lebih bijak jika memanfaatkan bangunan yang sudah ada saja. Berdayakan saja Gedung Sesat Agung untuk menjadi Mall Pelayanan Publik,” kata Khairul Talib, Minggu (04/07/2021).

Selain itu, lanjut dia, pada era digitalisasi, sudah tidak perlu lagi membuka loket-loket pelayanan publik, karena hampir semua pelayanan publik, seperti perizinan atau administrasi kependudukan yang dilakukan secara online.

BACA JUGA:  Polres Tubaba Laksanakan Apel Gelar Pasukan Operasi Keselamatan Krakatau 2023

“Jadi, prioritas lebih kepada SDM nya, bukan pembangunan gedung,” ucapnya.

Diketahui, untuk pembangunan MPP, Pemkot Metro membutuhkab  area seluas 990,95 m² yang terdiri dari lantai I dan II sebagai area pelayanan, serta lantai III diperuntukan sebagai area kantor, kemudian lantai IV area coworking space dan creative hubungan. Serta akan direncanakan juga diberikan fasilitas seperti musala, area terbuka hijau dan area bermain anak

Walikota Metro Wahdi menyebutkan, munculnya ide pembangunan MPP, bertujuan untuk mempermudah bisnis dan pelayanan bagi masyarakat.

“Bangunan ini disebut Mall Melesat, yang artinya mall satu atap dengan pelayanan yang cepat,” kata Wahdi.

Wahdi juga mengatakan, setelah dilakukan pengkajian di beberapa tempat, muncullah alternatif daerah di Kelurahan Mulyojati ada lahan yang cukup luas yaitu di area calon makam Kelurahan Mulyosari.

BACA JUGA:  Persiapan Reakreditasi, Puskesmas Banjarsari Gelar Lokakarya Mini

“Hal ini bertujuan agar daerah sekitar terutama di bidang ekonomi akan berkembang seperti transportasi. Jadi mall ini kedepannya berfungsi dengan sebaik-baiknya dan memberikan kenyamanan dan pelayanan yang berkualitas dan aman bagi masyarakat,” ujarnya.

Sedangkan, Kepala BPKAD Supriyadi mengatakan,  awalnya disiapkab lahan Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kemudian kantor LKPI dan terakhir di sebelah Terminal Mulyojati.

“Memperhatikan lokasi tersebut yang ideal yaitu dekat Terminal Mulyojati. Akan tetapi disitu telah ditetapkan menjadi RTH, dan mencari gantinya dan didapati pada lahan calon makam di Mulyosari,” paparnya.(HL-dwi)