HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG UTARA-Insiden kesalahpahaman antara Ketua DPRD Kabupaten Lampung Utara Romli dan wartawan Harian Sumatera.com Efriyantoni berakhir baik.
Ketua DPRD Lampung Utara Romli dan Efriyantoni sepakat berdamai dan saling memaafkan.
Peresmian perdamaian itu berlangsung di kediaman keluarga besar Efriyantoni, Hi Imam Syuhada yang juga anggota DPRD Lampung, dengan di saksikan kedua pihak keluarga besar, dihadiri sejumlah anggota DPRD Lampung Utara, para Ketua organisasi wartawan dan jajaran, serta tamu undangan.
Hi Imam Syuhada mewakili keluarga besar dari Efriyantoni mengatakan apa yang telah terjadi adalah suatu proses pembelajaran. Kedepan Lampung Utara harus lebih damai. Dan bersama-sama menciptakan situasi kondusif.
“Hari ini adalah awal dari proses itu. Kedepan Lampung Utara harus selalu damai. Damai dengan hati sendiri maupun dengan sesama. Mari bersama kita bangun Lampung Utara dengan semangat kebersamaan dan hati yang sejuk,” ungkap Imam Syuhada.
Pada rangkaian acara tersebut, Imam Syuhada juga menyampaikan apresiasi atas perdamaian antara Ketua DPRD Lampura Romli dengan Wartawan Efriantoni.
“Damai itu Indah dan Anugerah. Kita harus raih anugerah perdamaian itu guna mengiringi kehidupan kita menjadi indah. Lampung Utara pada hakekatnya zona wilayah yang cinta akan perdamaian, karena itu, sebesar apapun masalah, bila di musyawarahkan untuk mencapai kemufakatan, tentu akan dapat terwujud,” ujar Imam.
Sementara itu, dalam sambutannya, Ketua DPRD Lampung Utara Romli menyampaikan apresiasi dan sangat berterimakasih kepada semua pihak hingga terwujudnya perdamaian antara dirinya dengan Efriyantoni.
Dikatakan Romli, bila antara dirinya dengan Efriyantoni masih memiliki hubungan persaudaraan. Romli sangat sesalkan atas terjadinya selisih faham tersebut. Menurutnya, terjadinya insiden tersebut semata karena faktor alfa, abai dan khilaf, bukan karena faktor kebencian.
“Dalam kesempatan ini, Saya sampaikan permohonan maaf yang sedalamnya kepada Efriyantoni beserta keluarga. Ini semata kekhilafan saya dan untuk itu sekali lagi saya sampaikan permohonan maaf atas hal tersebut,” ungkap Romli.
Romli juga menyatakan apa yang terjadi antara dirinya dan Efriyantoni adalah suatu yang sama sekali tidak diinginkan. Tapi semua sudah terlanjur terjadi.
“Dari lubuk hati yang paling dalam saya memohon maaf sedalam-dalamnya. Baik kepada semua keluarga besar, kakanda Efriyantoni dan semua lapisan masyarakat Lampung Utara. Sekali lagi saya ucapkan mohon maaf,” ujar Romli.
Sebelumnya, kedua belah pihak keluarga besar dan Ketua DPRD Lampung Utara Romli dan Efriyantoni telah sepakat berdamai dan saling memaafkan. Kedua belah pihak memang adalah satu keluarga besar. Dengan adanya peristiwa ini, maka hubungan kekerabatan keduanya semakin baik dan akrab.
“Ini adalah momentum kedua keluarga antara Romli dan Efriyantoni saling bernostalgia. Hikmahnya kedua keluarga saling bersilaturahmi, bercerita dan bercanda tawa. Semua selalu terjalin keakraban sesama keluarga besar,” ujar kakak tertua dari Imam Syuhada dan Efriyantoni, yang juga mantan anggota DPRD Lampung Utara periode 1999-2004 Mas Putra Mega.
Ditegaskan Ketua PWI Lampung Utara, Rozy Ardiansyah permasalahan antara Romli dan Efriyantoni merupakan permasalahan pribadi, bukan kapasitas Romli selaku anggota legislatif dan Efriyantoni selaku jurnalis.
“Setelah Efriyantoni yang notabene sebagai anggota saya di PWI, kami panggil guna mendengarkan keterangan dirinya terkait masalah yang di alaminya, Efriyantoni secara tegas menyatakan kepada kami permasalahan tersebut adalah masalah pribadi antara mereka berdua, tidak ada kaitan dengan kapasitas masing-masing mereka berdua,” ungkap Rozy pada rangkaian acara perdamaian tersebut, Minggu (19/9/2021). (HL-dra)