HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG-Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi memaparkan progres penanganan Covid-19, dan upaya menjadikan Lampung sebagai lokomotif pembangunan pertanian Indonesia pada Silatuhrahmi Kerja Wilayah (Silakwil) ICMI se-Lampung.
Kegiatan Silakwil yang diikuti penggiat ICMI se-Lampung tersebut digelar secara virtual.
“Alhamdullilah, puji syukur, kita bisa bersilaturahmi meski secara virtual,” ujar Gubernur Arinal, di Aula Rumah Dinas Mahan Agung, Selasa (26/10/2021).
Gubernur Arinal mengungkapkan kembali sejak awal tahun 2020, Indonesia mengalami berbagai macam masalah terkait pandemi Covid-19, dan masih terus ditangani hingga kini.
Dampaknya, kata Arinal, seluruh sektor pembangunan dan perekonomian terganggu. Untuk mengatasinya, Pemprov Lampung telah menerbitkan sedikitnya lima kebijakan yakni, Pergub 44/2020 tentang Pedoman Perancangan Anggaran Covid-19, dan Pergub 45/2020 tentang Pedoman Adaptasi Kebiasaan Baru, Posko Covid-19, Ada 35 rumah sakit rujukan dan 295 puskesmas untuk menangani Covid-19, Jaminan pasokan pangan utama tersedia bagi masyarakat dengan harga terjangkau, dan Refocussing anggaran untuk penanganan pandemi Covid-19.
Ia mengatakan, langkah antisipasi ini mendapatkan apresiasi dari Kemendagri RI berupa penghargaan Anugerah Lomba Inovasi Daerah Tatanan Normal Baru Produktif dan Aman Covid-19.
Bahkan, lanjutnya, Menteri Pertanian juga telah menunjuk Provinsi Lampung sebagai lokomotif pembangunan pertanian Indonesia.
Arinal menyatakan, melakui program unggulan Kartu Petani Berjaya (KPB), dan kebijakan pembangunan pertanian lainnya yang telah dituangkan dalam RPJMD 2019-202, berupaya mewujudkan kedaulatan pangan menuju pertanian maju, mandiri, modern sejalan dengan visi Provinsi Lampung “Rakyat Lampung Berjaya “.
Dijelaskannya, KPB sampai 24 Oktober 2021, sudah 207.293 petani yang tersebar di 15 kabupaten/kota dengan penyaluran KUT tani sebesar Rp124,6 miliar dengan debitur sebanyak 5.688 orang.
Arinal menambahkan, Lampung juga mendapatkan penghargaan Abdi Tani dari Menteri Pertanian RI di Istana Wakil Presiden RI, sebagai provinsi yang berprestasi dalam peningkatan produksi padi tertinggi tingkat nasional, yakni sebesar 22,47% .
“Penghargaan ini, adalah hasil kerja bersama antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, dan kabupaten/kota,” tandasnya. (HL-Ayu/*)