Menteri P3A Berikan Dua Penghargaan untuk Pemkab Pesawaran

43
Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona menerima dua penghargaan dari Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A), I Gusti Ayu Bintang Darmawati. (foto: Diskominfo)

HEADLINELAMPUNG, PESAWARAN-Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pesawaran berhasil menyabet dua penghargaan dalam kategori Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat madya dan penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) tingkat pratama dari Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) RI.

Penghargaan ini diberikan oleh Menteri P3A RI, Bintang Puspayoga didampingi Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi saat ramah tamah kunjungan kerja dan pemberian penghargaan APE dan KLA kabupaten kota se-Lampung di Rumah Dinas Gubernur, Sabtu (27/11/2021) malam.

Bupati Pesawaran, Dendi Ramadhona mengatakan, kedua penghargaan ini akan dijadikan motivasi agar lebih proaktif dan responsif merespon gangguan terhadap perempuan dan anak.

Oleh sebab itu, lanjut Dendi, Pemkab Pesawaran terus berbenah kemudian meningkatkan sarana dan prasarana terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di kabupaten berjuluk Bumi Andan Jejama ini.

BACA JUGA:  Polres Metro Amankan Dua Tersangka Pemilik Sabu-sabu

“Kita akan memprioritaskan fasilitas infrastruktur di Pesawaran yang keberpihakan terhadap perempuan dan anak. Karena anak adalah penerus yang perlu dijaga sedini mungkin agar kedepan mampu berdaya saing, berakhlak dan menjaga marwah Pesawaran lebih baik lagi,” tandasnya.

Senada, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Pesawaran, Binarti Bintang mengatakan, Pemkab Pesawaran telah mendapat predikat madya sehingga perlu penyesuaian dalam upaya mencapai indikator yang sudah ditentukan.

Ia menyatakan, akan meningkatkan infrastruktur seperti, rambu penyeberangan di sekolah, petugasnya, hingga Puskemas ramah anak.

BACA JUGA:  Bupati Lamtim Video Conference Dengan Mendagri

“Kalau orang tuanya berobat, anaknya bisa bermain ditempat bermain yang telah disediakan Puskesmas tersebut,” kata Binarti.

Soal program Masjid Ramah Anak, lanjut Binarti, akan terus memberikan pengertian terhadap pengurus masjid agar tidak diskriminasi terhadap anak. Karena kodrat anak adalah tidak bisa tenang.

“Masjid bisa memberikan ruang khusus kepada anak sehingga tidak mengganggu orang dewasa yang melaksanakan ibadah,” kata dia.

Selain itu, akan berupaya mencari Corporate Social Responsibility (CSR) terhadap pihak – pihak yang dapat memberikan bantuan untuk pemenuhan kebutuhan fasilitas seperti ruang bermain, buku – buku edukatif dan religius. (HL-Yudhi/*)