HEADLINELAMPUNG, TUBABA-Islamic Center Kabupaten Tulangbawang Barat (Tubaba) terus mempercantik diri.
Hal itu dibuktikan dengan penyegaran atau revitalisasi beberapa unsur yang menjadi pendukung daya tarik masyarakat untuk berkunjung ke Islamic Center.
Salah satunya yakni perbaikan atap Islamic Center, dengan dilakukan pembersihan dan perbaikan agar tetap berkilau di siang hari, karena atapnya yang berlapis warna perak dan malam hari juga berkilau oleh pancaran lampu yang menonjolkan nama-nama Asma-ulhusna.
“Islamic Center merupakan salah satu icon wisata di Tubaba yang identik dengan unsur religi dan budaya. Untuk itu, nilai estetikanya harus kita pertahankan,” ujar Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Tubaba, Restu saat dikonfirmasi wartawan, Senin (17/1/2022).
Selain Islamic Center, tentunya Sesat Agung yang berada di kawasan tersebut sebagai simbol kebudayaan adat Lampung juga mendapatkan perhatian.
Serupa dengan Islamic Center, atap Sesat Agung juga menjadi fokus utama dalam program pemeliharaan itu.
Diketahui atap Sesat Agung dipenuhi oleh kelelawar. Yang tentunya mengeluarkan kotoran. Dan mengotori lantai tempat adat budaya tersebut.
Pemkab Tubaba pun kebingungan, bagaimana cara mengusir hewan nokturnal tersebut.
Akan tetapi, ada baiknya juga, karena jika didengarkan dengan seksama, suara-suara yang dikeluarkan oleh kelelawar itu menjadi simbol kealamian. Dengan kata lain, Sesat Agung bukan hanya terbuka untuk manusia. Tetapi semua makhluk yang ada di muka bumi.
Progam pemeliharaan Komplek Kawasan Islamic Center juga tak luput dari hal yang mendasar. Seperti pembersihan sampah dan pemotongan rumput.
“Rumputnya kita pangkas, agar elok dipandang dan juga pengunjung yang datang merasa nyaman,” tutur Restu.
Sebelumnya, kolam Islamic Center Tubaba telah dilakukan penyegaran berupa pengambilan beberapa ikan penghuni kolam yang sudah besar. Sementara untuk yang masih usia produktif dikembalikan ke kolam. Saat ini juga kolam tersebut sedang dilakukan penyedotan Lumpur.
“Kegiatan ini kedepannya akan rutin kita laksanakan,” pungkasnya. (HL-dra/*)
