HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG-Ternyata, kebijakan pemerintah pusat, melalui Menteri Perdagangan RI menetapkan satu harga minyak goreng sebesar Rp14 ribu/liter tidak dipatuhi sejumlah pedagang retail modern di Provinsi Lampung.
Pasalnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) Lampung, menemukan harga minyak goreng diatas harga eceran tertinggi (HET) Rp14 ribu/liter. Bahkan, minyak goreng kemasan mulai langkah.
“Ini terjadi hampir di seluruh retail modern di Lampung, berdasarkan hasil pemantauan pada 23-27 Januari 2022,” ujar Kepala KPPU Kantor Wilayah II Lampung, Wahyu Bekti Anggoro kepada Headlinelampung, Minggu (30/01/2022).
Wahyu mengatakan, berdasarkan pemantauan dan pengawasan KPPU,
ditemukan stok minyak goreng pada retail modern cenderung tidak tersedia. Diduga, tidak tersedianya stok minyak goreng mengalami kesulitan karena kondisi panic buying di level konsumen.
Selain itu, imbuhnya, juga terdapat salah satu retail modern yang menjual minyak goreng di atas HET Rp14 ribu/liter. Berdasarkan pantauan, retail modern tersebut menjual minyak goreng dengan harga Rp20.350 untuk kemasan 1 liter, dan Rp42.000 untuk kemasan 2 liter.
“Berdasarkan keterangan yang didapat, minyak goreng yang dipajang tidak mendapatkan subsidi dari pemerintah. Padahal, minyak goreng dengan merek yang sama dijual mengikuti HET pada retail modern lainnya,” kata Wahyu.
Dengan adanya temuan ini, KPPU telah meningkatkan status terkait minyak goreng pada tahap penegakan hukum.
“KPPU akan meminta keterangan, dari pihak terkait dan pemangku Kepentingan lainnya, untuk mendalami apakah terdapat pelanggaran terhadap UU No: 5/1999 atas temuan tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lampung, Elvira Umihanni mengatakan, masyarakat memang mengalami panic buying saat mengetahui pemerintah menetapkan satu harga minyak goreng kemasan sebesar Rp14 ribu/liter. Terlebih beberapa ritel menyebut stok minyak gorengnya telah habis.
“Kami terus pantau, satu sampai dua hari kedepan. Bagaimana penjualan di lapangan. Sekaligus kami melakukan melakukan pengecekan ke grosir dan distributor. Jika barang ada di gudang tapi tidak didisplay atau tidak dijual akan kita tegur,” kata Elvira.
Dia juga meminta masyarakat tidak perlu panik, karena stok minyak goreng di Lampung masih aman. (HL-Bud/Ayu)