HEADLINELAMPUNG, TULANG BAWANG-Sebanyak 20 guru SMAN 1 Menggala Kabupaten Tulang Bawang (Tuba) terkonfirmasi positif Covid-19.
“Hasil tes antigen, pada 15 Februari 2022 ada 20 guru positif Covid-19 tanpa gejala. Saat ini, sedang menjalani isolasi mandiri (Isoman),” kata Kepala Dinas Kesehatan (Kadikes) Kabupaten Tuba, Fhatoni Selasa (15/02/2022).
Kepala SMAN 1 Menggala, Siti Nursiah membenarkan sebanyak 20 orang dari 46 guru dinyatakan positif covid-19.
Dikatakannya, kepastian positif Covid-19 20 guru tersebut, diketahui dari rapid tes antigen massal di sekolah. Karena, ada keluarga guru yang meninggal akibat Covid-19.
Siti mengatakan, saat tes, siswa tengah melaksanakan pembelajaran jarak jauh dan seluruh guru yang dinyatakan positif kini tengah menjalani isolasi mandiri.
“Kami inisiatif, melaksanakan rapid tes secara kolektif agar tidak timbul kecurigaan antar guru. Ini bentuk antisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah,” jelasnya.
Dia mengatakan, terkait hal ini pihaknya mengimbau agar semua siswa dan seluruh jajaran guru dapat mengikuti protokol kesehatan (Prokes), agar semua dapat meminimalisir penyebaran Covid-19 di lingkungan sekolah.
Positif Covid-19
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Tuba, Fhatoni mengatakan, sejak pertengahan Januari hingga Februari 2022, tercatat 45 warga di tujuh kecamatan terkonfirmasi positif Covid-19.
Tujuh kecamatan yakni, Kecamatan Menggala, Menggala Timur, Gedungmeneng, Banjaragung, Denteteladas, Banjarmargo, dan Penawartama.
“Total ada 45 pasien Vovid-19, satu meninggal dunia, 5 isolasi di RSUD Menggala, dan 39 isolasi mandiri,” kata Fhatoni, Selasa (15/02/2022).
Menurut dia, kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kabupaten Sai Bumi Nengah Nyappur mengalami lonjakan karena pihaknya melakukan tracing atau pelacakan.
Namun, Fhatoni, memastikan seluruh pasien bukan terpapar varian baru virus covid-19 atau Omicron.
Ia mengaku, sejauh ini Kabupaten Tuba belum menyiagakan tempat isolasi terpusat (Isoter), karena ada tiga rumah sakit yang disiagakan untuk menampung pasien.
Tiga Rumah sakit tersebut diantaranya, adalah RSUD Menggala, Dimana RSUD tersebut, memiliki kapasitas 100 tempat tidur dengan persiapan tempat tidur cadangan ada 50 unit.
Selanjutnya, RS Mutiara Bunda 20 tempat tidur, dan RS Penawar Medika 10 tempat tidur.
“Semua Terpusat di rumah sakit, apabila keadaan semakin mengkhawatirkan maka Pemda segera mengambil langkah cepat, salah satunya Gedung Asrama Haji Islamic Centre, menjadi rujukan utama untuk Isoter,” kata dia.
Selain itu, kata Fatoni, kesiapan lain dalam menghadapi gelombang Covid-19 dengan menyiagakan tenaga kesehatan dari setiap Puskesmas, 250 tabung oksigen, dan oksigen konsentrat.
“Kami belajar dari varian delta, dan insyaallah semua cukup tanpa Isoter. Saat ini, kami terus memberikan imbauan kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan (Prokes) untuk menghindari hadirnya virus Omicron,” tandasnya. (HL-Rian)