HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG SELATAN-Kasus harian konfirmasi Covid-19 di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel), sepekan terakhir ini cenderung meningkat.
Selama tahun ini, hingga Senin 21 Februari 2022 tercatat 1.370 kasus konfirmasi. Diperkirakan menjadi fase puncak gelombang III Covid-19 tahun 2022.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Kabupaten Lamsel, Joniansyah menyebutkan, puncak kasus harian terjadi selama 4 hari belakangan yang hingga menembus angka 100 kasus per harinya.
Ia merincikan, lonjakan kasus terjadi dimulai pada tanggal 15 Februari dengan 133 kasus, 16 Februari sebanyak 175 kasus. Lalu, pada tanggal berikutnya yaitu 17 Februari 2022 kembali ditemukan sebanyak 165 kasus.
“Selanjutnya pada tanggal 18 Februari kasus konfirmasi positif Covid-19 sebanyak 110 kasus kemudian 19 Februari 113 terkonfirmasi dan di tanggal 20 Februari kasus konfirmasi positif Covid-19 di Lamsel sedikit menurun dengan mencatatkan sebanyak 71 kasus positif hingga kembali menurun, di 21 Februari dengan 51 kasus terkonfirmasi,” ujar Joniansyah, Selasa (22/02/2022).
Kendati demikian, kabar baiknya adalah sepanjang 2022 ini Kabupaten Lamsel belum mencatatkan 1 pun kasus kematian. Disebutkan, setidaknya ada 3 faktor rendahnya angka kematian Covid-19.
Menurut Joniansyah, faktor rendah angka kematian bahkan nihil, yang pertama adalah kesiapan fasilitas pelayanan kesehatan (Fasyankes) dalam merawat pasien Covid dari tingkat Puskesmas hingga rumah sakit, kedua peningkatan kapasitas tes Covid melalui 3 T yakni testing, tracing dan treatment.
“Dan yang menjadi kunci adalah pelaksanaan vaksinasi umur 6 tahun keatas, yang memang selalu digenjot oleh Bupati Lamsel Nanang Ermanto.
Pasalnya, penanganan Covid-19, vaksinasi adalah salah satu yang menjadi fokus utama Bupati Nanang. Bahkan, guna mencapai target mendirikan posko di tiap-tiap kecamatan agar membuka layanan vaksinasi setiap hari,” ungkapnya.
Berbanding lurus, Direktur Rumah Sakit Bob Bazaar (RSBB), Putra Harapan per tanggal 21 Februari 2022 RSBB merawat 19 pasien positif Covid-19 di ruang isolasi dengan kapasitas 63-100 pasien.
Menurut dokter yang kerap disapa Arpan ini, keterisian ruang isolasi cukup fluktuatif. Sebagian besar dari pelaku perjalanan, ada juga yang dari kecamatan. Kemudian konfirmasi dari hasil antigen positif dan PCR positif.
“Saat ini ada 22 pasien yang bergejala yang di rawat di ruang isolasi. Keterisian tempat tidur fluktuatif, naik-turun. Turun karena ada sejumlah pasien sembuh dan pulang. Alhamdulillah RSBB masih mencatatkan nol kematian Covid-19,” tandasnya. (HL-Ricky)