HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Untuk menangkal berkembangnya faham intoleransi yang dapat mengarah kepada radikalisme, Polres Lampung Tengah (Lamteng) menggelar rapat koordinasi (Rakor) bersama MUI, Kemenag dan Kesbangpol, di ruang kerja Kasat Intelkam, Selasa (21/06/2022).
Kapolres Lamteng, AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, melalui Kasat Intelkam AKP Sukoco mengatakan, Rakor digelar terkait rencana pelaksanaan pencabutan Bai’at terhadap para simpatisan Khilafatul Muslimin.
Rakor yang juga dihadiri oleh KBO Satintelkam Polres Lamteng, Ipda Andi M Putra, Kanit Intel Polsek Terbanggi Besar, Ipda Mursidi, Ketua MUI, R Muttawali, Kakan Kemenag Farid Wajadi, Kasi Bimas Kemenag Tajudin, serta Kasi Ormas Kesbangpol Yunindar.
Kasat Intelkam AKP Sukoco mengatakan, sebanyak 11 orang terdata yang diduga simpatisan Kilafatul Muslimin,.dan sudah dibait.
“Langkah pertama yang akan kita laksanakan yaitu, prosesi pencabutan Bai’at para simpatisan Khilafatul Muslimin, dan pembinaan secara berkesinambungan sehingga tidak merasa dikucilkan oleh negara,” jelasnya.
Sementara itu, Kakan Kemenag Kabupaten Lamteng Farid Wajadi mengatakan, akan mengagendakan rencana pencabutan pembai’atan, para simpatisan Kilafatul Muslimin agar kembali ke NKRI.
“Namun tetap memperhatikan kemanusian, sehingga para simpatisan Khilafatul Muslimin tidak merasa tersinggung, dan dikucilkan di lingkungan masyarakat,” tegasnya.
Farid mengatakan, pihaknya akan melakukan pembinaan bersama stakeholder terkait, terhadap para simpatisan Khilafatul Muslimin, karena selama ini memang mengalami kesulitan ekonomi.
“Mereka akan diberikan keterampilan khusus, sehingga tidak kembali ke ajaran-ajaran yang salah,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, Kasi Ormas Kesbangpol Kabupatsn Lamteng, Yunindar mengaku akan selalu mendukung upaya pemerintah, untuk mengembalikan simpatisan khilafatul muslimin agar kembali ke pangkuan NKRI.
“Kami mendukung pelaksanaan pembai’atan, para simpatisan Khilafatul Muslimin yang agar kembali ke NKRI,” ujarnya.
Sedangkan, Ketua MUI Kabupaten Lamteng, Muttawali mengingatkan agar pertemuan dengan para simpatisan Kilafatul Muslimin tetap memperhatikan psikologi.
“Kita melakukan pertemuan dengan para simpatisan tersebut, namun tetap memperhatikan psikologis, dan tanpa membuat tersinggung,” terasnya.
Menurut Muttawali, para simpatisan Kilafatul Muslimin sebaiknya diberikan bantuan, dan pelatihan-pelatihan secara berkesinambungan, sehingga dapat membantu kehidupan ekonominya. Contohnya, bantuan usaha perikanan. (HL-Gunawan)