HEADLINELAMPUNG, METRO – Walikota Metro, Wahdi Siradjudin menyatakan Kota Metro masuk dalam deretan sepuluh besar daerah tertinggi serta 20 kota presentase realisasi belanja terbesar dalam presentase realisasi belanja APBD kota se-Indonesia tahun 2022 dengan rincian 70,20 persen.
Angka tersebut didapat melalui data pemutakhiran laporan 51 Pemkot per 28 Oktober 2022, pukul 18.00 WIB diolah oleh Ditjen Bina Keuangan 2022. “Dan Kota Metro masuk dalam deretan sepuluh besar daerah tertinggi serta 20 kota prosentase realisasi belanja terbesar dalam prosentase realisasi belanja APBD kota se-Indonesia tahun 2022 dengan rincian 70,20 persen,” kata Wahdi, usai menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi di daerah secara zoom meeting, di Guest House Rumah Dinas Walikota, Senin (31/10/2022).
Untuk itu, pihaknya meminta peran serta Perum Bulog setempat, agar tetap harus waspada dalam hal pangan, dan keikutsertaan Program Metro Bangga Beli (MB2) supaya dapat mendukung dengan memperhatikan beberapa komoditi bahan pangan dengan mengendalikan lonjakan harga sampai dengan Nataru (natal dan tahun baru) yang akan datang, guna tetap ada keterjangkauan harga dan tidak menimbulkan inflansi. “Kami juga berharap TNI dan Polri terus mengawal dan menindaklanjuti, khususnya dalam menstabilisasi harga,” lanjutnya.
Sementara, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa (Disjas) BPS, Setianto menjelaskan seputar metodologi konsep dan definisi, cakupan dan sumber data serta terkait indeks perkembangan harga provinsi penyumbang kenaikan harga komoditas pangan di seluruh lrovinsi bervariasi, dimana sampai dengan minggu ke-4 oktober, minyak goreng menjadi komoditas yang menyumbang kenaikan harga di 318 kabupaten/kota..
“Untuk cluster wilayah perkembangan harga yakni 10 kabupaten/kota dengan IPH (kenaikan harga tertinggj) yaitu Maluku Utara, Kalimantan Tengah, Maluku, Papua, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Kepulauan Riau dan Jawa tengah. Undeks disparitas harga antar wilayah dibagi menjadi tiga kategori yaitu paling rendah, moderat dan paling tinggi dibanding rata-rata Nasional, untuk 20 komoditas bahan pangan terpilih,” urainya. (HL-dwi)