Hasil Survei Komnas PA, Tidak Ada Satupun Sekolah di Lamteng yang Tak Ada Bullying

39

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH – Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA) Kabupaten Lampung Tengah Gencar Sosialisasi Tentang Bahaya Bullying, Pergaulan Bebas dan Penyalahgunaan Narkoba ke sekolah-sekolah.

Menurut Ketua Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Lampung Tengah Eko Yuono, sosialisasi terkait Bahaya Bullying, pergaulan bebas dan penyalahgunaan Narkoba untuk menekan angka anak berhadapa dengan hukum, baik sebagai pelaku, korban atau saksi.

Eko mengatakan sosialisasi dan edukasi terkait Bullying juga dilakukan pihaknya di SD IT Smart Insani Yukumjaya Kecamatan Terbanggibesar Lamteng, Sabtu (28/01/2023).

Untuk di SD IT Smart Insani Komnas PA menggelar sosialisasi dan edukasi secara bertahap.

“Hari ini kita awali dari kelas VI dulu, karena memang metode dan cara oenyampaian harus berbeda dengan mereka yang sudah di SMP, ” jelasnya Ketua Komnas Perlindungan Anak Lamteng Eko Yuono.

BACA JUGA:  Sambangi Gedung DPRD, Mahasiswa Sampaikan Sejumlah Tuntutan

Selain memberikan edukasi dsn sosiliasai sambung Eko, pihaknya juga memberikan pemahaman, terkait sex education.

“Karena memang banyak anak-anak SD yang menjadi korban kejahatan sexual. Hal itu karena ketidak tahuan mereka tentang bagian-bagian mana boleh dipegang dan tidak boleh dipegang,” tegasnya.

Komnas PA Lamteng pada saat memberikan edukasi dan sosiisasi juga melibatkan pekerja sosial (Peksos) yakni Supriyanto sebagai pemateri.

Dalam paparanya Supriyanto menjelaskan dari hasil survei Komnas Perlindungan Anak Kabupaten Lampung Tengah bahwa tidak ada satupun sekolah di Lamteng yang tidak ada Bullying.

BACA JUGA:  PWI Pesawaran Gelar Konferkab Ke-5, Bentuk Kepengurusan Periode 2021-2024

“Hanya kasusnya ada yang mencuat ke publik dan ada yang tidak. Dan yang paling parahnya lagi hari ini terkait Siber Buly (Buly dimedia sosial). Dan kasus yang kita tangani hari ini laporan yang kita terima lumayan banyak,” tegasnya.

Karena itu sangat diperlukan campur tangan semua pihak sebagai upaya pencegahan terkait Bullying.

“Bulying yang sedang trend saat ini, dari hari kehari kasusnya terus meningkat bahkan ada salah satu korban Bullying yang tidak mau bersekolah lagi,” ujar Supriyanto seorang pekeja sosial (Peksos). (HL-Gunawan)