Bukti Bhakti Terhadap Leluhur AKBP Doffie Falevi Sanjaya Bangun Mushola Nurjanah di Area Makam Wali Timbas

199

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH – Berntuk bhakti generasi penerus dari klan Syekh Imam Ahmad gelar Minal Sangjaya (Wali Timbas) A Kapolres Lampung Tengah, Polda Lampung AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya, meresmikan Mushola Nurjanah sekaligus melaksanakan buka puasa bersama di Area Makam, Jumat (14/4/2023) Sekira Pukul 17.00 WIB.

Peresmian Mushola Nurjanah, dikomplek Makam Minak Sangjaya, juga dihadiri olej KH. Muhammad Assam Tori Afandi Ilyas (Pengasuh Majelis Agung Sunan Katon Ponpes Darun Najah Sarikaton Punggur), Shang Sulinggih atau Pelingsir umat Hindu Bali se-Nusantara, Ida Ratu Nabe Hyang Shri Begawan Agung Siwa Rudra Ageni Natha Dhaksa, Keluarga Besar keturunan Minak Sangjaya, Forkopimcam Kecamatan Seputih Raman, Camat Seputih Surabaya, Ketua Cabang PSHT, Lamteng Hanto Wahono beserta anggota PSHT, Kepala Kampung Buyut Baru dan para Kepala Kampung se-Kecamatan Seputih Raman, serta perwakilan masyarakat sekitar.

Peresmian Mushola Nurjanah yang bereda disebelah Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya ditandai dengan pemotongan pita, pembukaan Tirai Batu Prasasti dan pemotongan tumpeng oleh Kapolres Lampung Tengah AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

BACA JUGA:  Pemkab Tanggamus Semprot Sekolah dan Fasilitas Publik dengan Disinfektan

Kapolres menyampaikan ungkapan terimakasih kepada seluruh tokoh masyarakat yang hadir pada acara peresmian Mushola Nurjanah, sekaligus buka puasa bersama di Area Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya, tepatnya di Pinggiran Sungai Way Seputih Kp. Buyut Baru Kec. Seputih Raman Kab. Lamteng.

AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya menyatakan Makam tersebut, merupakan cagar budaya yang wajib kita lestarikan.

“Kemudian, dengan adanya bangunan Mushola tersebut, diharapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat maupun para penziarah, dan dapat dijadikan sebagai objek wisata religi untuk mempersatukan umat, serta memuliakan para leluhur terdahulu, tanpa ada perbedaan suku, agama dan ras,” tegasnya.

Kapolrespun sempat menyisipkan pantun yang berceritakan tentang keaneka ragaman budaya yang ada.

“Seperti ibarat Pelangi, tak akan indah jika hanya satu warna, jangan memaksa untuk sama, tetapi terimalah segala perbedaan yg indah sebagai suatu hal yang berguna.
Seperti yang tertuis dalam hadist Nabi Muhammad SAW yang bunyinya Khoirunnas anfauhum linnas ; Artinya: sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bisa memberikan manfaat kepada manusia lainnya,” ujar AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya.

BACA JUGA:  Rycko Menoza Kunjungi Kediaman Almarhum Ketua MPC Pringsewu

Mushola kata Kapolres yang ada di Area Makam Syekh Imam Ahmad (Wali Timbas) Gelar Minak Sangjaya ini dapat terbangun berkat peran serta kita bersama.

“Baik dari Kapolres sendiri, Bapak Bupati Lampung Tengah Musa Ahmad, Tokoh agama Hindu Ida Ratu Nabe Sribegawan Siwa Rudra, Kepala Kampung Butut Baru, Ketua PSHT beserta para tokoh masyarakat sekitar,” ujarnya.

AKBP Doffie Fahlevi Sanjaya berharalp lokasi makam dan Mushola dapat dijadikan sebagai objek wisata religi yang bermanfaat bagi seluruh masyarakat,.

“Sebagai sarana mempersatukan umat, serta sebagai wujud memuliakan leluhur terdahulu, tanpa memandang perbedaan suku, agama dan ras,”ungkap Kapolres.

Sementara itu, Ida Ratu Nabe Sribegawan Siwa Rudra selaku Pemuka Agama Hindu membenarkan apa yang di katakan Kapolres Lampung Tengah.

“Meski berbeda Agama, suku dan ras, tetapi kita tetap Warga Negara Indonesia. Kita harus tetap rukun, kompak dan saling menghargai, serta sifat toleransi harus di kedepankan,” pungkasnya. (HL-Gunawan)