Polsek Terbanggi Besar, akan Berkolaborasi Mensinkronisiasi dengan Dewan Guru dan Wali Murid untuk Harmonisasi

64

LAMPUNG TENGAH – Sejumlah Siswa dan Dewan Guru MAN Poncowati mendapatkan pembinaan dari Kapolsek Terbanggi Besar, Polres Lampung Tengah terkait aksi pengroyokan yang melibatkan siswa sekolah tersebut.

Aksi penganiayaan (perundungan) yang menimpa salah seorang siswa oleh 4 orang rekanya akhirnya belanjut ke pihak penegak hukum.

Terkait adanya dugaan kekerasan yang dialami seorang siswa dan melaporkanya ke Polisi, Kapolsek Terbanggibesar AKP. Edi Qorinas mewakil Kapolres Lamteng AKBP Andik Purnomo Sigit menegaskan akan terus melakukan pembinaan ke sekolah-sekolah yang terindikasi kenakalan remaja.

Terkait adanya laloran dari salah seorang sisiwa yang menjadi korban pengroyokan oleh sejumlah rekan-rekanya, akan dilakukan proses sesuai dengam. Peradilan anak (Diversi).

BACA JUGA:  Novriwan Jaya Hadiri Rapat Paripurna Pembicaraan Tingkat II Atas Raperda RPJPD 2025-2045

“Harus ada tanggung jawab dan peran serta orang tua, untuk meningkatkan pengawasan kepada putra-putrinya, ” tegas Kapolsek.

Selanjutnya Kapolsek meminta pihak sekolah memberikan tindakan tegas kepada pelajar yang melakukan pelanggaran.

Berlanjutnya persoalan kenakalan siswa MAN I Terbanggibesar tersebut selain untuk menekan angka kenakalan remaja juga bertujuan memberikan efek jera.

“Polsek Terbanggibesar, akan berkolaborasi mensinkronisiasi dengan dewan guru, dan walinmurid untuk harmonisasi,” ujarnya.

Guru Harus tegas dan Respek dengan perkembangan siswanya saat disekolah, begitu juga orang tua harus terus meningkatkan pengawasan terhadap anak-anaknya agar tidak terjun dalam pergaulan bebas.

BACA JUGA:  Jalin Kerja Sama, Kadisnakertrans dan Porapar Kunjungi Lapas Way Kanan

“Jika mereka melakukan tindak pidana maka, akan menjadi wewenang polisi, ” katanya.

Sementara Guru BK MAN I Terbanggibesar Najib, yang ikut mendampingi siswanya mengatakan persoalan yang menimpa siswa MAN I Terbanggibesar, merupakan masalah umum, kenakalan remaja,

“Alhamdulilqh hari ini kita sudah mediasi dengan orang tua murid dan pihak kepolisian, ” jelasnya.

Menurut Najib, para siswa yang terlibat dalam pengroyokan belum mengerti resiko yang akan terjadi.

“Dengan pembinaan dari Kapolsek para siswa menjadi tahu masalahnya,” ujarnya.

Hal itu kata Najib, menjadi pembelajaran untuk mereka dan siswa yang lainya.(Gunawan)