METRO– Menghadapi potensi meningkatnya kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) selama musim penghujan, Dinas Kesehatan Kota Metro telah mengambil langkah proaktif melalui serangkaian program yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, tak terkecuali lingkungan sekolah.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra melalui Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Diah Meirawati, mengatakan, dalam surat edaran resmi yang ditandatangani oleh Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, Eko Hendro Saputra, pihaknya menekankan pentingnya kewaspadaan dini terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue. “Dalam upaya pemberantasan DBD, beberapa program unggulan diluncurkan, di antaranya adalah Gerakan Lingkungan Bersih dan Sehat (GELIAT), Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dan melibatkan secara aktif sekolah-sekolah untuk pengawasan rutin. Program ini bertujuan memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti, penyebab utama penyebaran DBD, dengan mengurangi genangan air dan meningkatkan kesadaran masyarakat,” kata Diah Meirawati, Senin (20/01/2025).
Menurut Diah Meirawati, program GELIAT dan G1R1J adalah pendekatan yang inovatif, tetapi keberhasilannya sangat bergantung pada konsistensi masyarakat dalam menjalankan langkah-langkah preventif. Ia juga menyoroti pentingnya edukasi berkelanjutan untuk memperkuat pemahaman masyarakat tentang bahaya genangan air sebagai tempat berkembang biaknya nyamuk aedes agypti. “Selain itu, pemberdayaan Juru Pantau Jentik (Jumantik) di setiap rumah dinilai sebagai langkah strategis untuk memonitor langsung keberadaan jentik nyamuk. Ketika setiap keluarga memiliki tanggung jawab dalam menjaga kebersihan lingkungan rumah, potensi wabah DBD dapat ditekan secara signifikan,” tambahnya.
Sebelumnya, Dinas Kesehatan Kota Metro merilis, lonjakan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Bumi sai Wawai yang mencapai 728 pada akhir tahun 2024. (HL-dwi)