Webinar Pemkab Way Kanan dan KPCPEN Diikuti Pelaku Usaha Terdampak Pandemi Covid-19

27

HEADLINELAMPUNG, WAY KANAN – Sekretaris Daerah Kabupaten Way Kanan, Saipul, menjadi narasumber pada Web Seminar (Webinar( yang diselenggarakan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) bekerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Way Kanan via Zoom, diikuti para pelaku usaha terdampak pandemi Covid-19, Rabu (18/11/2020).

Pada webinar yang mengusung tema “Manfaat Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Bagi UMKM” itu juga dinarasumberi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Achmad Gantha dan dimoderatori Kepala Bidang Statistik dan Persandian, Rubiady, itu mengulas materi tentang Potensi Bisnis Online dan Transformasi Ekonomi Digital, Prospek Kewirausahaan Digital Di Indonesia serta Bisnis Online Tantangan dan Peluangn Bagi UMKM.

Sekda dalam paparannya menyampaikan bahwa hampir semua aspek kehidupan manusia saat ini terdampak akibat Pandemi Covid-19 yang tidak hanya Bidang Kesehatan, seperti Bidang Ekonomi, Pendidikan, Sosial, Keagamaan, Budaya dan lainnya.

Dimana dampak dari Covid-19 juga menyebabkan melemahnya pertumbuhan ekonomi digital, selain itu mempengaruhi ekonomi secaraa perseorangan, rumah tangga, UMKM, maupun besar bahkan cakupan skala lokal regional dan global.

“Kebijakan PEN untuk Penanganan Covid-19 yaitu berdasarkan Perpu Noor 1 Tahun 2020 tentang Kebijakan Keuangan Negara dan Stabilitas Sistem Keuangan Untuk Penanganan Pandemi Covid-19 dan PP Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program PEM dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk Penanganan Covid-19. Dari dasar kebijakan tersebut, ada 3 (tiga) yang menjadi fokus Penanganan Dampak Pandemi Covid-19 yaitu Bidang Kesehatan yang meliputi pencegahan dan penanganan, Bidang Dampak Ekonomi meliputi relaksasi untuk cicilan bunga/pokok pinjaman dan bantuan dana bagi UMKM dan Kopeerasi serta Bidang Jaring Pengamanan Covid-19 yang meliputi Bansos Covid-19 seperti BST, BPNT dan BLT)”, ujar Saipul.

Sekda Saipul juga menjelaskan bahwa dari dampak Pandemi Covid-19 terhadap UMKM, sebanyak 50% UMKM menutup usahanya dikarenakan kondisi omset yang menurut drastic pada bulan Maret dan April berdasarkan hasil survey ADB, 88% Usaha Mikro tidak memiliki kas dan tabungan yang disebabkan akses pembiayaan formal terbatas dan 39% UMKM menggantungkan keuangannya dari pinjaman saudara serta sebanyak 19% Usaha Mikro tidak memiliki akses permodalan.

BACA JUGA:  Ketua Kwarcab Pramuka Pringsewu Serahkan Tiska JOTA-JOTI

“BLT dan Bantuan Permodalan bagi Koperasi dan Usaha Mikro, Pelatihan berbasis Keterampilan (Kerajinan, Olahan makanan), Mendorong Usaha berbasis Suber Daya Lokal, Memfasilitasi Kemitraan dengan BUMN, BUMD atau Perusahaan Menengah atau Besar, Dukungan Penjaminan kredit bagi UMKM serta Membangun Pusat pertumbuhan ekonomi berbasis kelompok dan Pembangunan Pusat Pemasaran Produk KUKM (Pusat Oleh-oleh) merupakan Program Pemerintah Pasca Pandemi”, lanjutnya yang juga mengatakan bahwa program bantuan Pelaku Usaha Mikro dapat membantu memperkuat modal kerja usaha mikro dan kecil melalui skema bantuan Pemerintah yang diharapkan dapat membantu pelaku usaha bertahan di masa pemulihan.

Dalam hal tersebut, Pemerintah menyediakan dana bantuan berupa hibah sebesar Rp 2,4 Juta per Usaha Mikro, Pemerintah Daerah juga melakukan pendataan bagi UMK yang akan diusulkan ke Kementerian paling lambat akhir November 2020, dan sampai saat ini Pemerintah Kabupaten Way Kanan sudah mendata 36.000 lebih pelaku Usaha Mikro baik yang sudah diusulkan maupun yang akan diusulkan untuk mendapatkan Bantuan Hibah Dana.

Untuk jumlah Koperasi dan Usaha Mikro di Kabupaten Way Kanan sebanyak 8.927 usaha dengan tingkat kewirausahaan 3.6%. lebih baikbila dibandingkan dengan Tingkat Kewirausahaan Nasional yaitu 3.1% pada Tahun 2017 serta 73 Unit Koperasi aktif berdasarkan sumber ODS Kementerian Koperasi dan UMK.

“UMKM harus Go Digital, karena jaringan internet yang luas kita dapat menemukan customer yang sangat banyak. Seperti yang kita tahun bahwa pengguna internet di dunia ini semakin lama semakin banyak. Peluang yang didapat dalam bisnis online ini sangatlah besar. UMK yang meningkat pesat di dapat karena cepatnya penyebaran dan banyaknya jumlah orang yangn melihat promosi dalam pemasaran. Serta dengan strategi pemasaran online ini seseorang dapat menemukan produk-produk kita karena mereka membutuhkannya. Strategis pemadalah online ini juga bisa meningkatkan branding produk dan perusahaan kamu menjadi lebih terkesan professional dan lebih kuat karena sudah tersebar kemana-mana,” lanjut Sekda Saipul.

BACA JUGA:  PKS Lampura Bagikan Bantuan ke Masyarakat dan RSUD Ryacudu

Ia juga menyampaikan bahwa Program Bantuan Koperasi dan Usaha Mikro oleh Pemerintah Way Kanan meliputi bantuan modal bagi Usaha Mikro kepada 600 usaha dengan masing-masing sebesar Rp 1,5 juta dengan total nilai Rp 900 juta, bantuan untuk Modal Koperasi kepada 38 unit dengan masing-masing sebesar Rp 3 juta untuk 38 Koperasai dengan total Nilai Rp 114 juta dan sehingga jumlah keseluruhan menjadi Rp 1.014 juta.

Ditempat terpisah, terkait dengan peran Dinas Kominfo dalam PEN bagi UMKM dimasa Pendemi Covid-19, Kadis Kominfo Achmad Gantha selaku narasumber dalam paparannya menyampaikan bahwa peran Kominfo antara lain pelaksanaan fungnsi PPID, pengelolaan media komunikasi publik, pusat data dan informasi elektrobik, sebagai General Chief Information Officer, Koordinator sistem pemerintahan berbasis Elektronik (SPBE), secretariat smart city/smart village, keamanan informasi serta wali data. Dalam prestasi Dinas Kominfo Way Kanan telah berhasil meraih Peringkat I Keterbukaan Informasi Publik se-Provinsi Lampung (KI Lampung 2019 serta Nilai Indeks SPBE Tertinggi se-Provinsi Lampung dengan indeks 2,52 (MenPAN RAB, 2019).

“Strategi Pengembangan Digitalisasi UMKM di Kabupaten Way Kanan meliputi penyediaan regulasi, penyediaan infrastuktur digital serta pemberdayaan SDM Digital. Selain itu, terdapat pula elemen-elemen penting yang harus diperhatikan bagi para pelaku UMKM seperti persiapan katalog produk yang berisikan deskripsi, photo dan ketersediaan barang karena pembuatan katalog yang menarik dan rapih akan menambah daya beli masyarakat, selain itu alokasi tim untuk eksekusi Go Online, Komunikasi yang konsisten, Memanfaatkan platform seperti Google dan Facebook untuk beriklan serta Berkolaborasi dengan bisnis lain yang akan menambah promosi produk”, ujar Kadis Kominfo Achmad Gantha yang juga menyampaikan bahwa dengan UMKM yang maju dan berdaya saing, bersama-sama mewujudkan Kesehatan Pulih Ekonomi Bangkit. (*/Migo)