Chrisna Buka Pelatihan PGNI Pesisir Barat

18

HEADLINELAMPUNG, PESISIR BARAT – Pjs. Bupati Pesisir Barat Achmad Chrisna Putra membuka acara pelatihan pendidikan guru ngaji Indonesia (PGNI), di Ruangan Cukuh Tangkil, Senin 16 November 2020.

Pjs. Bupati mengatakan suatu kebahagiaan dan rasa syukur yang luar biasa, apabila pelatihan pendidikan guru ngaji ini dapat berjalan dengan lancar. semoga kehadiran kita ini, allah jadikan penguat ukhuwah islamiyah diantara kita, amin ya rabbal alamin.

“Selanjutnya, tidak diragukan lagi bahwa pekerjaan yang paling mulia adalah mengajarkan al-quran, dimana profesi ini dalam bentuk profesi guru ngaji. mereka adalah pahlawan, sebuah profesi yang luhur dan berjasa dalam melestarikan ayat-ayat Allah SWT,” ujarnya.

BACA JUGA:  Antisipasi Penyebaran Covid-19, Taman Kehati Mesuji Ditutup 31 Desember 2020 hingga 9 Januari 2021

Melalui kegiatan mengajar ngaji seseorang telah memelihara al-quran dan secara tidak langsung seorang guru ngaji telah menjadi duta untuk menyampaikan kalam illahi berupa al-qur’an yang salah satu tujuan diturunkannya adalah untuk dibaca.

Kemudian itu, generasi islam mulai sejak dini dituntut agar dapat menguasai al-qur’an mulai dari cara membaca alquran yang baik dan benar sesuai dengan tajwid dan makhraj, serta memahami makna yang terkandung dalam setiap ayat-ayatnya. karena itu dan sebagai bagian yang tidak terpisahkan, khususnya dalam pembangunan mental spiritual. Pemerintah kabupaten pesisir barat memberikan perhatian terhadap keberadaan guru ngaji ini. termasuk memberikan pelatihan pendidikan guru ngaji yang di selenggarakan oleh persatuan guru ngaji indonesia (PGNI) kabupaten pesisir barat Jelas Pjs. Bupati.

BACA JUGA:  Bupati Dawam Jadi Irup HUT Damkar

“Selain itu saya juga berharap kegiatan ini dapat dilaksanakan berkesinambungan apalagi saat ini ilmu pengetahuan dan teknologi sudah maju dan berkembang pesat yang tentunya juga memiliki dampak negatif bagi generasi muda islam, dan untuk mengatasi dampak negatif tersebut salah satunya dengan meningkatkan kwalitas pengetahuan pemahaman dan pengamalan kandungan al-qur’an, yang keberhasilannya juga sangat ditentukan oleh tinggi rendahnya kualitas kompetensi guru ngaji,” pungkasnya.(*/bowo)