Petambak Bumi Dipasena Harapkan Bantuan Bibit Mangrove

oleh -274 Dilihat
oleh
Petambak Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang Bawang, mengharapkan bantuan bibit mangrove. (foto: ist)

HEADLINELAMPUNG TULANG BAWANG-Petambak di Bumi Dipasena, Kecamatan Rawajitu Timur Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengharapkan bantuan bibit mangrove, untuk mendukung program revitalisasi mandiri.

Bibit mangrove tersebut, rencananya akan ditanam di area breakwater muara DAM 7, 8, dan 9 setelah proses revitalisasi mandiri selesai.

Pengurus Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung Bidang Infrastruktur Budidaya, Sutikno Widodo mengatakan, pelaksanaan revitalisasi mandiri saat ini berjalan dengan baik.

Hingga detik ini, kata Widodo, program revitalisasi dan normalisasi mandiri tersebut belum menemukan kendala yang berarti.

Meski begitu. P3UW Lampung saat ini sedang mencari solusi terkait kebutuhan bibit mangrove.

Sebab setelah pengerjaan revitalisasi mandiri selesai, rencananya akan langsung ditanami bibit mangrove di area breakwater muara DAM 7, 8, dan 9.

“Alhamdulillah (revitalisasi) belum ada kendala, semua berjalan lancar. Mungkin sedikit yang kita butuhkan dan sedang dicari solusinya adalah kebutuhan bibit mangrove,” kata Widodo, Selasa (26/07/2022).

Kemudian, saat ditanya terkait soal total bibit mangrove yang dibutuhkan untuk ditanam di area breakwater muara DAM 7, 8, dan 9, pihaknya mengaku saat ini sedang membahasnya dengan para petambak setempat.

“Kami berharap kepada Pemkab Tuba, Pemprov Lampung, dan pemerintah pusat melalui Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta DPR RI dapat membantu kebutuhan bibit mangrove,” ujarnya.

Ia mengatakan, saat ini para petambak di Bumi Dipasena melalui P3UW tengah melakukan normalisasi saluran pasok dan pintu air (DAM) secara mandiri.

Menurutnya, hal itu dilakukan akibat menurunnya hasil produksi budidaya udang.

“Untuk produksi udang, rata-rata per hari turun drastis. Dari 60 ton/hari akhir tahun 2021, kini hanya 20 ton/ hari. Turunnya hasil produksi udang, diduga akibat fenomena udang mati perlahan,” tandasnya. (HL-Rian)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.