HEADLINELAMPUNG, BANDAR LAMPUNG –
Sebanyak 40.250 dosis vaksin Sinovac Covid-19 asal Cina yang didatangkan dari PT Biofarma Bandung, Jawa Barat, sudah sampai di Lampung, Senin (4/1/2021).
Kepala Dinas Kesehatan (Kadiskes) Lampung, Reihana, mengatakan, ketika vaksin Sinovac Covid-19 ini sudah dapat digunakan, maka prioritas penggunaannya pada tahap pertama akan dilakukan untuk tenaga kesehatan (nakes).
“Nakes merupakan merupakan petugas di garda terdepan dalam penanganan pasien Covid-19 ‘ ujarnya, di Gedung DPRD Lampung.
Dijelaskan, vaksin Sinovac Covid-19 ini akan diberikan kepada orang yang sehat.
“Tujuannya untuk pencegahan, agar masyarakat yang sehat tidak terjangkit virus Covid-19,” kata Reihana.
Saat ini vaksin disimpan di instalasi farmasi, karena harus menjaga suhunya 2 sampai 8 derajat celcius.
“Tepatnya berada di gudang Dinkes Provinsi Lampung,” kata Reihana.
Reihana menegaskan, pengawalan kedatangan vaksin Sinovac ini dilakukan dengan cukup ketat.
Namun saat penghitungan sempat ada gangguan atau terjadi error.
“Pada saat vaksin datang, ternyata digitalnya error, sehingga petugas harus menghitung secara manual. Jadi dari semalam sampai dengan sekarang petugas mungkin masih menghitung,” ujarnya.
Kemudian untuk pelaksanaan pendistribusian vaksin masih belum bisa dipastikan, karena masih menunggu berdasarkan arahan dari Balai POM atau sampai ada Emergency Use Authorization (UEA).
“Untuk pendistribusian, ada pesan bahwa vaksin tidak boleh dibuka terlebih dahulu atau digunakan sebelum ada EUA dari Balai POM. Setelah itu baru kita diizinkan untuk membuka vaksin tersebut. Jadi untuk pelaksanaannya tergantung dari Balai POM,” ungkapnya
Vaksin ini akan didistribusikan kepada nakes yang tersebar di 15 kabupaten dan kota di Lampung.
Namun, Reihana belum dapat menjelaskan pelaksanaan waktu pembagian vaksin Sinovac Covid-19 asal Cina tersebut
“Belum diketahui untuk pembagian per kabupatennya, belum bisa diapa-apakan, karena baru sampai di Lampung. Nanti kita juga masih akan daring untuk dilakukan pelatihan atau vaksinator bersama kementerian kesehatan,” pungkasnya. (Sandi)
