Target Pendapatan Daerah Berkurang Rp25,74 Miliar

25
Wakil Bupati Lampung Tengah, Ardito Wijaya. (foto: humas DPRD)

HEADLINELAMPUNG, LAMPUNG TENGAH-Rinciannya Pendapatan Asli Daerah (PAD) naik 9,209 persen atau Rp17,74 miliar lebih dari Rp192,84 miliar lebih menjadi Rp210,59 miliar lebih, pendapatan transfer turun 2,026 persen atau Rp43,49 miliar lebih dari Rp2,15 triliun lebih menjadi Rp2,10 triliun lebih, dan lain-lain pendapatan daerah yang sah tidak mengalami perubahan atau tetap Rp218,21 miliar lebih.

Hal itu dijelaskan oleh Wakil Bupati Lampung Tengah (Lamteng), Ardito Wijaya mewakili Bupati Musa Ahmad pada Paripurna di Gedung DPRD setempat, Senin (20/09/2021).

DPRD Lamteng menggelar paripurna penyampaian nota keuangan Rancangan Perubahan APBD Tahun Anggaran 2021, Senin (20/09/2021). Paripurna dipimpin Ketua DPRD Lamteng, Sumarsono didampingi Wakil Ketua I, Yulius Heri Susanto.

Wabup Ardito Wijaya mengatakan belanja daerah naik 7,059 persen atau Rp186,73 miliar lebih dari Rp2,64 triliun lebih menjadi Rp2,83 triliun lebih. Rinciannya, belanja operasi berkurang Rp5,83 miliar lebih.

“Yakni belanja pegawai berkurang Rp769,81 juta lebih dari Rp1,202 triliun lebih menjadi Rp1,201 triliun lebih; belanja barang dan jasa naik Rp19,87 miliar lebih dari Rp559,88 miliar lebih menjadi Rp579,76 miliar lebih; belanja subsidi berkurang Rp396,87 juta lebih dari Rp544,47 juta lebih menjadi Rp147,60 juta lebih; belanja hibah berkurang Rp24,50 miliar lebih dari Rp104,96 miliar lebih menjadi Rp80,46 miliar lebih; serta belanja bantuan sosial berkurang Rp42,00 juta menjadi Rp0,” jelasnya.

BACA JUGA:  Bupati Lamtim Serahkan Bantuan Jagung untuk Peternak Ayam di Purbolinggo

Belanja modal kata Wabup, mengalami kenaikan 57,534 persen atau Rp162,79 miliar lebih. Rinciannya belanja modal tanah naik Rp201,06 juta lebih dari Rp2,84 miliar lebih menjadi Rp3,04 miliar lebih; belanja modal peralatan dan mesin naik Rp3,58 miliar lebih dari Rp71,40 miliar lebih menjadi Rp74,99 milyar lebih; belanja modal gedung dan bangunan naik Rp2,73 miliar lebih dari Rp30,80 miliar lebih menjadi Rp33,53 miliar lebih; belanja modal jalan, jaringan, dan irigasi naik Rp156,31 miliar lebih dari Rp177,49 miliar lebih menjadi Rp333,80 miliar lebih; serta belanja modal aset tetap lainnya berkurang Rp39,08 juta dari Rp425,61 juta menjadi Rp386,53 juta.

“Begitu juga belanja tidak terduga mengalami kenaikan Rp29,00 miliar dari Rp30,00 miliar menjadi Rp59,00 miliar,” terangnya.

BACA JUGA:  Kementerian Agama Lampung Barat Gelar Rakor Persiapan KSMO 2020

Ini, lanjut Ardito, diperuntukkan sebagai antisipasi penanggulangan bencana alam lainnya dan penanganan pandemi Covid-19.

Dipaparlan oleh Wabup, belanja transfer, naik Rp767,50 juta. Rinciannya belanja bagi hasil naik Rp767,50 juta dari Rp9,73 miliar lebih menjadi Rp10,50 miliar lebih dan belanja bantuan keuangan tidak mengalami perubahan atau tetap Rp456,34 miliar lebih.

“Kemudian penerimaan pembiayaan daerah yang semula dianggarkan Rp82,95 miliar lebih, kata Ardito, mengalami kenaikan Rp220,71 miliar lebih sehingga menjadi Rp303,67 miliar lebih,” ujarnya.

Wabup menjelaskan, rinciannya Silpa TA 2020 Rp148,47 miliar lebih dan pinjaman daerah Rp155,20 miliar yang akan digunakan dalam pembangunan infrastruktur daerah dalam rangka mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional guna mengurangi dampak Covid-19.

“Untuk pengeluaran pembiayaan daerah Rp8,23 miliar lebih. Dana tersebut untuk penyertaan modal Rp3,5 miliar, ” pungkasnya.

Dan itu lanjutnya, juga untuk pembayaran utang pokok yang jatuh tempo dan pembayaran bunga pinjaman Rp4,73 miliar lebih.(HL-Gunawan)